jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Jaringan Aktivis Nasional (Jarnas) 98 Sabar Daniel Hutahaen berekasi keras terkait pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD saat debat cawapres di Pilpres 2024 pada Minggu, 21 Januari 2024.
Pasalnya, Mahfud dalam pernyataan penutupan debat tersebut menyampaikan penegakan hukum saat ini tumpul dan cenderung mampu dikondisikan penguasa.
BACA JUGA: Mahfud MD Tampil Memukau Saat Debat Cawapres, Pengamat: Manuver Gibran Tidak Berhasil
“Pernyataan seperti itu sama saja menelanjangi dirinya sendiri, karena dia (Mahfud, red) sekarang ini memimpin Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,” kata Sabar di Jakarta Timur, Senin (22/1).
Menurut Sabar, menteri yang memimpin Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bekerja berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 73 Tahun 2020 tentang Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanana Indonesia.
BACA JUGA: Jaringan Kiai dan Ulama Pasuruan Mantap Mendukung Ganjar-Mahfud
Dalam peraturan tersebut, Mahfud yang sebagai Menko diberikan kewenangan melakukan koordinasi, sinkronasi dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik, hukum dan keamanan.
“Dia punya kewenangan sesuai peraturan itu untuk memastikan penegakan hukum itu tidak tumpul. Lalu kemarin dia menyampaikan penegakan hukum saat ini tumpul. Dia sehat atau sakit ya? Ini pantas kami pertanyakan," ujar Sabar.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Didukung Emak-emak & Penyandang Difabel, TKN Makin Optimistis Jagoannya Menang
Sabar menambahkan sebagai ahli hukum, Mahfud memiliki kapasitas di atas rata-rata karena merupaan lulusan sarjana hukum di Indonesia.
Hanya saja, setelah menjadi Cawapres dari Capres Ganjar Pranowo, kapasitas tersebut merosot tajam.
“Nah, saya sarankan lebih baik Pak Mahfud mundur saja dari pada menghancurkan reputasinya sebagai ahli hukum level atas," ujar Sabar.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD pada debat menyampaikan pernyataan penutup.
Sabar kemudian mengutip pernyataan Mahfud yang disampaikan saat pernyataan penutup saat debat cawapres, sebagai berikut:
"Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul. Kalau pedang hukum tidak tumpul kita pasti bisa tabrak habis-habisan, program pembangunan akan berjalan dengan baik.
Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan anak cucu, yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi kerusakan alam yang ibu dan para cucu itu huni.”(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich Batari