Mahyudin Ingatkan SBY, Keras

Selasa, 20 September 2022 – 15:52 WIB
Ilustrasi - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Mahyudin. Foto: Humas Perindo.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Mahyudin menilai pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dugaan akan adanya kecurangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, perlu disertai data yang jelas.

Menurutnya, data sangat penting, jangan sampai pernyataan SBY terkesan hanya melempar isu agar saling curiga sesama anak bangsa.

BACA JUGA: SBY Curhat soal Skenario Jahat, PKS Malah Optimistis Bakal Berkoalisi dengan Demokrat

"(Perlu ada) bukti-bukti yang membuatnya yakin akan ada kecurangan, terutama dalam Pilpres 2024."

"Jangan hanya melempar isu, apalagi ini merupakan isu sensitif menjelang tahun politik."

BACA JUGA: Dibandingkan AHY soal Kinerja Jokowi dengan SBY, Respons Gibran Begini

"Jangan sampai karena isu ini menjadi saling curiga. Partai curiga kepada KPU dan pemerintah," kata Mahyudin.

Meski demikian, secara umum Mahyudin menghargai pandangan SBY, apalagi mengingat posisinya pernah menjabat sebagai presiden selama dua periode.

BACA JUGA: Temuan Adian Napitupulu Soal Infrastruktur Era Jokowi vs SBY, Mas AHY Perlu Tahu

"SBY menyoroti informasi adanya ketidakjujuran di Pemilu 2024 ini. Bagaimanapun juga dia seorang mantan presiden dua periode sehingga pandangannya perlu diperhatikan," ucap Mahyudin.

Menurutnya, pandangan SBY perlu menjadi masukan bagi KPU sebagai penyelenggara pemilu, sehingga benar-benar melaksanakan tahapan dengan sangat baik.

Mulai dari proses pemungutan, perhitungan suara hingga rekapitulasi suara nantinya.

KPU harus memastikan semua berjalan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

Mahyudin lebih lanjut mengatakan Partai Perindo selama ini selalu konsisten memperjuangkan pemilu yang jujur, adil dan berintegritas.

Sebelumnya, SBY menyatakan siap turun gunung menghadapi Pemilu 2024.

SBY siap turun gunung karena mendengar kabar Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

Hal itu disampaikannya pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat yang digelar di di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Pernyataan SBY itu kemudian viral di media sosial.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil."

"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti, hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler