jpnn.com, PENAJAM - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, krisis kepercayaan rakyat pada pemimpin belakangan ini menjadi suatu tantangan kebangsaan.
Dia menilai, itu terjadi karena banyaknya kepala daerah maupun pejabat negara berurusan dengan kasus hukum. Bahkan ada ketua lembaga tinggi negara ikut terjerat.
BACA JUGA: Mahyudin: Banyak Pejabat Korupsi Picu Krisis Kepercayaan
"Seharusnya mereka menjadi teladan bagi masyarakat. Namun kenyataannya, malah sebaliknya. Saya kira ini menjadi suatu tantangan kebangsaan," ujar Mahyudin saat menyosialisasikan empat pilar di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (21/5).
Mantan Bupati Kutai Timur ini berharap para pejabat ke depan tidak lagi terjerumus dalam tindak pidana korupsi. Para pemimpin penting memberi contoh yang baik.
BACA JUGA: Muhaimin: Harkitnas Mendorong Indonesia Menjadi Negara Maju
Mahyudin optimistis, ketika pemimpin dapat memberi contoh yang baik, tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selain itu, juga akan terpanggil melakukan hal yang sama.
Dalam sosialisasi empat pilar kali ini, Mahyudin juga menyinggung lunturnya nilai-nilai luhur bangsa. Budaya gotong royong yang dulu menjadi jati diri bangsa, kini berubah menjadi budaya individualis. Penyebabnya, akibat derasnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: Muhaimin: Kesenjangan Berpotensi Picu Perpecahan Bangsa
Mahyudin menilai, kondisi yang ada tidak bisa dibiarkan. Karena itulah MPR gencar melakukan sosialisasi empat pilar ke tengah masyarakat. Baik itu tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Kami keliling Indonesia untuk melakukan sosialisasi. Ini merupakan tugas bersama seluruh elemen bangsa untuk saling mengingatkan, betapa pentingnya menjaga nilai-nilai luhur bangsa," pungkas Mahyudin.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin: Jihad Sekarang Adalah Memberantas Kemiskinan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang