Mahyudin: Puasa Membangun Persatuan dan Toleransi

Sabtu, 02 Juni 2018 – 23:58 WIB
Wakil Ketua MPR RI, H. Mahyudin. ST, MM. Foto: Humas MPR/dok. JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menyebut bulan puasa merupakan bulan penuh berkah. Hal itu diungkapkan Mahyudin saat memberi tausiah salat taraweh di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (2/6/2018).

Menurut Mahyudin, Allah mewajibkan puasa kepada orang-orang beriman agar menjadi taqwa. Orang beriman menurut Mahyudin adalah orang ketika disebut nama Allah, hatinya akan bergetar. Untuk mendapatkan predikat taqwa tak otomatis namun perlu amalan yang kuat.

BACA JUGA: Ahmad Muzani: Belajarlah Pluralisme dari Orang Betawi

Mahyudin mengatakan banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapat rasa haus dan lapar. "Sebab selama puasa mereka tetap melakukan gibah dan fitnah," ungkapnya.

Ia berharap bulan puasa dijadikan latihan bagi umat Islam. Menurut Mahyudin, puasa tak hanya menahan makan dan minum namun semua panca indera yang ada harus mampu menahan diri.

BACA JUGA: Alasan Mahyudin, Mengapa Pancasila Perlu Disosialisasikan?

“Karena godaan puasa bukan hanya sekadar makan dan minum, melihat sesuatu yang tak pantas juga harus dihindari,” tuturnya.

Ciri orang beriman yang lain, menurut Mahyudin adalah orang itu suka berinfaq. Harta adalah titipan dari Allah, kelak penggunaan harta akan diminta pertanggungjawaban. Oleh karena itu. harta yang ada harus digunakan untuk hal-hal yang maslahat.

BACA JUGA: HNW: Ketahanan Keluarga Penting untuk Menangkal Terorisme

Mahyudin senang saat bulan puasa, tingkat ibadah umat Islam meningkat. Masjid penuh dan banyak orang membaca Alquran.

Ia berharap apa-apa yang dilakukan di bulan puasa dapat diteruskan di bulan-bulan biasa. "Orang yang sukses di bulan puasa adalah orang yang hidupnya lebih baik daripada sebelumnya,” paparnya.

"Mari kita puasa seperti kupu-kupu, berubah bentuk menjadi lebih baik. "Jangan puasa seperti ular, hanya kulitnya saja berubah tapi bentuknya tidak," ujarnya.

Dari semua tausiah yang disampaikan, Mahyudin menyebut bulan puasa mengandung makna persatuan dan membangun rasa toleransi.

"Dengan bukber (buka puasa bersama, red) masyarakat berkumpul dan bersatu," ucapnya.

“Tumbuh rasa toleransi. Saya diundang umat lain untuk bukber sebagai rasa penghormatan,” tambahnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Desak Pemerintah Berdialog Soal Larangan Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler