jpnn.com - PEKANBARU - Seorang balita, Italia Lase, ditemukan tewas di dalam parit di belakang rumah kakeknya di Perumahan Afdeling V PT PMBN, RT 17, RW 06, Dusun Pasawoan, Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Sekijang, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Putri dari pasangan Rudiaman Lase dan Mertina Tafanao tercebur Selasa (9/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Mulanya, pasangan suami istri itu menitipkan anaknya di rumah orangtuanya Boala Lase, sebelum pergi kerja di kebun PT PMBN.
BACA JUGA: Pengantin Baru, Eh Suami Ternyata Suka Laki
Tanpa diketahui kakeknya, Italia Lase pergi bermain-main dengan kakaknya Dewi Muslina Lase di belakang rumah. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba balita malang itu terjatuh ke dalam parit.
Tak banyak yang bisa dilakutan Dewi. Bocah 4 tahun itu hanya menangis melihat adiknya yang tenggelam dalam parit.
BACA JUGA: WN Tiongkok Mencurigakan Akhirnya Diamankan Polisi
Mendegar cucunya menagis, Boala curiga. Ia langsung menyuruh anaknya Putra Lase pergi ke belakang rumah untuk melihat apa yang telah terjadi.
Kaget bukan kepalang. Sesampai di belakang rumah, Putra menemukan Dewi sedang menangisi adiknya yang telah mengambang di air dalam parit. Seketika ia berlari menemui orangtuanya.
Mendapat kabar buruk itu, Boala bergegas ke parit belakang rumahnya. Ia langsung menolong cucunya. Berhasil dikeluarkan dari parit, Italia Lase dilarikan ke klinik perusahaan. Sayang, nyawanya tak tertolong lagi.
Kedua orangtuanya yang mendapat kabar putrinya tewas tenggelam, segera pulang dari kerja. Tangis histeris mewarnai kedatangan jenazah di rumah duka.
BACA JUGA: Duh, Sampul LKS Kewarganegaraan Kok Gambarnya Begini
Aparat Polsek Bandar Sekijang di bawah pimpinan Kanit Reskrim Ipda Irwanto Tanjung SH turun ke tempat kejadian. Mereka langsung melakukan penyelidikan dan olah TKP di parit yang lebarnya sekitar 2 meter dengan ke dalaman 1,5 meter.
Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo SIK ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX melalui Pj Paur Subbag Humas Brigadir Veri Firmansyah, membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Hasil visum dokter tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kedua orangtuanya menolak untuk dilakukan autopsi,’’ ujarnya.(pmx/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Kanker Serviks, Anggota Jalasenastri Laksanakan Pap Smear
Redaktur : Tim Redaksi