jpnn.com, JAKARTA - Grup musik, Majelis Lidah Berduri menyampaikan kabar terkini terkait karya terbaru dan rencana konser.
Pertama, band yang dahulu bernama Melancholic Bitch itu baru saja meluncurkan lagu yang berjudul Serampang.
BACA JUGA: Majelis Lidah Berduri Rilis Lagu Pulang Kampung
Lagu Serampang merupakan bagian dari album keempat, Hujan Orang Mati yang belum diketahui kapan diluncurkan.
Majelis Lidah Berduri menghadirkan Serampang pada akhir bulan ini, setelah merilis single Pulang Kampung pada awal April 2023 lalu.
BACA JUGA: Terlintas, Rangkuman Isi Kepala Bernadya
Dalam lagu Serampang, band asal Yogyakarta itu menyuguhkan banyak kejutan musikal dari ragam genre.
Kritik atas modernitas masih berkelanjutan dengan tema-tema katalog Majelis Lidah Berduri sebelumnya, namun suatu tema besar seperti disinyalkan di akhir lagu.
BACA JUGA: Lagunya Dipakai Tanpa Izin, Harry Sabar Menggugat
Video klip Serampang digagas dan dieksekusi oleh Yohanes Catur Nugroho dan Gilang Kusuma W. (Lepaskendali Labs),
Konsep yang diusung yakni dunia post apocalypse yang menghadirkan imaji spektakuler, namun gelap sekaligus membuka pertanyaan susulan.
Kabar kedua yang disampaikan Majelis Lidah Berduri yakni rencana sebuah konser spesial.
Band yang dimotori oleh Ugoran Prasad itu bakal menggelar konser bertajuk Hujan Orang Mati.
Konser tersebut terpilih sebagai satu dari empat Pertunjukan Utama gelaran Performa ARTJOG 2023, berdiri di antara nama-nama penting dunia pertunjukan Indonesia (Teater Garasi (teater) dan Sardono W. Kusumo (tari)).
Majelis Lidah Berduri tampil sebagai penggagas, perancang, dan penampil utama di karya musik-pertunjukan Hujan Orang Mati pada 14 dan 15 Juli 2023.
Repertoar Hujan Orang Mati (HOM) merupakan pertunjukan yang berangkat dari ruang duka personal dan menyusun ritus duka sosial.
Dari departemen musik, Majelis Lidah Berduri akan bermain full-band, yakni total 13 orang, termasuk 2 drummer dan 3 pemain trompet.
Majelis Lidah Berduri juga mengundang Frau untuk menampilkan kolaborasi terbaru, serta Raja Kirik yang merupakan duo musisi eksperimental yang sempat tampil di Eropa dan Australia. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra