jpnn.com, YOGYAKARTA - Band rock asal Yogyakarta, Majelis Lidah Berduri akhirnya melepas album terbaru yang berjudul Hujan Orang Mati.
Para personel menganggap peluncuran album tersebut sebagai upaya pelunasan utang kepada para pendengar.
BACA JUGA: Majelis Lidah Berduri Bagikan Kabar dari Penyusup
"Melepas album ini, kami berharap utang-utang percakapan kami dengan seluruh kalian bisa pelan-pelan kami lunasi," ungkap Majelis Lidah Berduri melalui keterangan resmi, Senin (11/11).
Grup yang sebelumnya bernama Melancholic Bitch itu merasa berutang karena telah mengumumkan judul album sejak Agustus 2022 lalu.
BACA JUGA: Majelis Lidah Berduri Hadirkan Serampang dan Konser Hujan Orang Mati
Hujan Orang Mati pada saat itu masih sebatas judul, beberapa sketsa komposisi buram, dan sepotong alasan.
Sejak itu, Majelis Lidah Berduri kemudian keluar masuk studio, menempuh badai kerja dalam siklus sewajarnya dengan segala rintangan.
BACA JUGA: Majelis Lidah Berduri Rilis Lagu Pulang Kampung
Album keempat tersebut berisi 14 track, disusun dengan perca-perca diri setelah ditinggal pergi orang-orang yang dikasihi.
"Bermula dari penelusuran kematian sebagai duka pribadi, lama kelamaan kami tidak bisa mengelak dari kehadirannya di ruang-ruang bersama, kematian-bentukan sebagai penanda kebersamaan kita," bebernya.
Majelis Lidah Berduri sempat memperdengarkan materi album Hujan Orang Mati di beberapa kesempatan seperti sesi dengar maupun konser.
Kini, album Hujan Orang Mati akhirnya bisa dinikmati oleh pendengar melalui The Storefront dan Bandcamp.
Sementara untuk platform musik digital lainnya, materi tersebut baru tersedia pada Maret 2025.
"Selama ini, kami cukup terganggu karena belum bisa menemui sebagian dari kalian yang lain, yang mungkin lebih jamak dan berdiri di depan berbagai latar, untuk berbagi temuan perjalanan album ini demi membangun percakapan lebih lebar," lanjut Majelis Lidah Berduri.
Majelis Lidah Berduri merupakan nama dari kolektif yang dahulu terkenal dengan sebutan Melancholic Bitch.
Band yang terbentuk sejak 1999 itu telah melepas 3 album yakni Anamnesis, Balada Joni dan Susi, serta NKKBS Bagian Pertama.
Setelah 20 tahun sejak memakai nama tersebut, Majelis Lidah Berduri terus berubah.
Apa yang semula suatu proyek dua orang (Yossy Herman Susilo dan Ugoran Prasad) berubah menjadi sekumpulan, mula-mula mirip suatu band (Teguh Hari, Yennu Ariendra, (Alm.) Anton W.A, Septian Dwirima, Richardus Ardita, Pierna Harris), lama-lama terus melebar (Nadya Hatta, Danish Wisnu, Uya Cipriano), sebelum makin menjadi gerombolan (Paulus Neo, Arsita Iswardhani, Ayu Saraswati, Eunike Theresia Siahaan). (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra