Majelis Rektor: Peserta Bidik Misi Masih Diverifikasi

Selasa, 17 Mei 2011 – 21:32 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Musliar Kasim mengatakan, pihaknya akan segera melakukan verifikasi terhadap seluruh peserta yang lolos seleksi jalur undangan SNMPTN 2011 yang juga merupakan peserta beasiswa bidik misiMenurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya ketimpangan di dalam proses penerimaan mahasiswa jalur ujian tulis SNMPTN 2011

BACA JUGA: Hindari Kisruh, Sekolah Libatkan Orang Tua Siswa

Disebutkan Musliar, ada sebanyak 70.020 orang pelamar beasiswa bidik misi yang juga mengikuti seleksi Jalur Undangan SNMPTN 2011.

Calon peserta seleksi jalur undangan yang juga melamar sebagai peserta program Bidik Misi, paling banyak berasal dari propinsi Jawa Timur (14.607 orang), Jawa Barat (11.660 orang), serta Jawa Tengah (10.460 orang)
Kemudian diikuti peserta dari Sumatera Barat (4.118 orang), DKI Jakarta (2.677 orang), Sumatera Utara (2.510 orang), Sumatera Selatan (2.418 orang), Sulawesi Selatan (1.831 orang), serta Lampung (1.619 orang).

"Kami belum dapat mengumumkan berapa jumlah peserta seleksi Jalur undangan SNMPTN 2011 yang melamar sebagai peserta program beasiswa Bidik Misi saat ini

BACA JUGA: Larang Coret Baju, Siapkan Kain 5 Meter

Kami menunggu dulu jalur ujian tulis, supaya tidak terjadi ketimpangan," ungkap Musliar di Gedung Dikti, Kemdiknas, Jakarta, Selasa (17/5) malam.

Musliar mencontohkan, andai kata kuota Bidik Misi disediakan untuk 500 orang, dan pelamar 500 orang lalu dimasukkan semuanya, maka dikhawatirkan di dalam ujian tulis ada peserta yang lolos dan kondisinya lebih miskin dari yang 500 orang tersebut
"Ini perlu kehati-hatian, supaya masyarakat tidak resah

BACA JUGA: Konvoi Rayakan Kelulusan, Siswa Tabrakan

Dan kita juga tidak mau ada anggapan pilih kasihMudah-mudahan semua bisa mengerti dan memaklumi," jelasnya.

Rektor Universitas Andalas ini pun mengatakan, adapun jalur undangan seperti ini memang baru dilakukan oleh seluruh PTN di Indonesia (secara bersama)Menurutnya, selama ini dilaksanakan secara parsial oleh masing-masing PTN"Kami atas nama para pimpinan PTN, dengan keluarnya aturan Permendiknas 34 tahun 2010 ini, telah melakukan rapat intensif dan akhirnya bisa melakukan ini semuaKami merasa ini adalah apresiasi yang luar biasa, karena sebelum ini ujian secara nasional itu hanya inisiatif PTN sajaTidak ada yang mewajibkan ujian secara nasional," jelasnya.

Dengan adanya aturan ini, lanjut Musliar, berarti turut memberikan kesempatan kepada para calon mahasiswa yang berada di daerah terpencil dan jauh, misalnya untuk anak-anak di Papua agar bisa masuk ke ITB"Ini sistem yang bagus, dan ini sangat disyukuri akhirnya menjadi sebuah aturanKami pun memang sepakat bahwa ujian seleksi ini dilakukan mendahului ujian-ujian PT yang lain," tukasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tapteng Hanya Satu Siswa yang Gagal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler