Majukan Vokasi Industri, Kemenperin Luncurkan Industrial Vocational Year 2023

Minggu, 27 November 2022 – 13:26 WIB
Majukan Vokasi Industri, Kemenperin Luncurkan Industrial Vocational Year 2023. Foto: Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor industri dan menyediakan tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi industri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan penyediaan sumber daya manusia (SDM) kompeten merupakan bagian investasi pengembangan industri.

BACA JUGA: Sinergi BPSDMI Kemenperin dan Kadin dalam Pendidikan Vokasi

"Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” ujar Menteri Agus Gumiwang dalam keterangannya, Minggu (27/11).

Dalam pelaksanaannya, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis teknologi sebagai salah satu strategi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja industri di era digitalisasi industri 4.0.

BACA JUGA: Gandeng PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, BPSDMI Kemenperin Buka Program Setara D1

Pada minggu ke-4 November 2022, BPSDMI menggelar Industrial Vocational Week (IVW) 2022 dalam upaya menyosialisasikan pengembangan SDM Industri melalui program vokasi industri.

Penyelenggaraan kegiatan ini melibatkan 144 perusahaan industri, 127 peserta dari KADIN, KADINDA, dan para mitra, serta 947 dari SMK dan politeknik secara offline, online, dan hybrid dengan total 1.730 peserta.

BACA JUGA: Pendidikan Vokasi-Industri Harus Terus Diperkuat

Kegiatan yang berlangsung mulai 21 hingga 24 November 2022 ini dilanjutkan dengan Launching of Industrial Vocational Year (IVY) 2023 di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan menuturkan keberhasilan program pendidikan dan pelatihan vokasi karena terjalinnya kemitraan antara lembaga pendidikan dan pelatihan dengan industri.

"Program-program kami memiliki best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri, sehingga mismatch supply dan demand di unit pendidikan dan pelatihan industri tidak terjadi,” jelas Arus.

Berdasarkan data proyeksi Kemenperin, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya mencapai 682.000 orang, sementara jumlah tenaga kerja yang tersedia masih sangat sedikit.

Hal ini memicu Kemenperin untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan vokasi nasional melalui pendidikan vokasi berupa SMK, Politeknik, Akademi Komunitas, penyelenggaraan diklat 3-in-1, program setara diploma satu, serta penguatan revitalisasi Link and Match SMK, dan industri guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut.

“Kami juga tidak segan belajar dari negara-negara sahabat yang berhasil mengelola pendidikan vokasi yang baik dan terbangun sehingga mendapatkan best practice-nya,” tambahnya.

Program IVY 2023 Mengusung tema sentral “Sosialisasi Implementasi Program Vokasi Industri Kementerian Perindustrian yang Berorientasi pada Digitalisasi dan Penggunaan Teknologi Berkolaborasi dengan Mitra dalam dan Luar Negeri dalam Menyiapkan SDM Industri Unggul dan Siap Kerja”.

Kegiatan ini menerapkan prinsip “paperless” dan online registration sebagai wujud komitmen BPSDMI dan unit pendidikannya dalam menggunakan teknologi dan praktik-praktik ramah lingkungan.

Pada acara peluncuran IVY 2023 ini, Kemenperin juga menganugerahkan tiga penghargaan, meliputi Sarana Penelitian Industri Terapan (SPIRIT) dan Assessment TVET 4.0 bagi unit pendidikan, serta Best Practice Pengembangan Vokasi Indonesia bagi mitra industri yang telah mendukung dan mengimplementasikan kegiatan vokasi industri.

Tidak hanya itu, mitra kerja sama dan unit pendidikan Kemenperin juga menampilkan demonstrasi teknologi yang akan digunakan sebagai sarana pembelajaran unit pendidikan dalam penyiapan SDM industri unggul, kompeten, dan siap kerja, di antaranya Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Extended Reality (XR).


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler