KENDARI - Warga Desa Purui Kecamatan Bondoala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara digegerkan oleh peristiwa pembongkaran kuburan leluhur mereka bernama TortambiMakam yang sudah berumur ratusan tahun itu, digali menggunakan pacul. Penggalian tersebut terbilang sangat nekat karena membongkar kuburan yang berada di antara perkampungan anak cucunya saat malam jumat (26/8) diakhir ramadhan.
Menurut keterangan turunan keempat Tambi, Ia mengetahui pembongkaran mendiang leluhurnya tersebut malam sabtu, berdasarkan laporan keluarganya yang tidak lain adik sepupunya yang sedang beternak sapi
BACA JUGA: Mendagri Enggan Tegur Wali Kota Manado
Waktu itu, adik sepupunya terkejut melihat kuburan sudah lubang berbentuk huruf LBACA JUGA: Kejagung Tak Pastikan SP3 Kasus Walikota Medan
Ia memperkirakan kuburan tersebut dibongkar tengah malam kliwon."Kami seluruh keluarga turun ke lokasi, ternyata memang benar sudah digali
BACA JUGA: Dewan Miris dengan Perilaku PNS
Anehnya, kami tidak menemukan lagi bekas-bekas jenazahnyaSecara logika meski sudah ratusan tahun pasti masih ada tulang belulangnya, saya tidak tahu apakah motifnya mau mencuri mayat atau apa,"ujarnya saat ditemui dikediamannya.Mantan kepala desa Purui ini juga bercerita, berdasarkan imformasi dari orang tua kandungnya tortambi adalah seorang tokoh terkuat dan terkaya semasa hidupnyaSaat meninggal Ia dimakamkan bersama beberapa barang berharga dan senjata ampuhnyaMisalnya, parang, panah, piring dan lainyaNamun, saat mendatangi lokasi kuburan tidak ada sama sekali yang tertinggal kecuali sebuah piring jaman dulu yang sudah hancur berkeping-keping.
"Saya tidak terimah sebab pembongkaran ini menginjak harga diri kami anak cucunyaIni sangat kelewatan dan tidak berprikemanusianSaya tidak fikirkan hartanya hanya ini adalah kuburan leluhur,"terangnya.
Merasa keberatan, Tambih pun bersama keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajibIa juga mencurigai ada keterlibatan keluarga dalam persoalan tersebutSebab, tidak akan terjadi jika tidak ada keterlibatan keluarga
"Saya memang mencurigai Ohm saya Bernama Sabi dan itu terbukti sebab dia mengaku saat dilaporkan bahwa ia terlibatNamun, anehnya Ia tidak ditahan dipolsek Bondoala tapi dilepaskan bersama tiga orang lainya yang diduga ikut melakukan yaitu Nasir, Samihu dan BasirIronisnya lagi keempat orang tersebut tidak diketahui warga statusnya seperti apa,"katanya.
Dalam pengakuan Sabi dikediamananya Tambih bercerita Ia berhak melakukan pembongkaran sebab termasuk salah satu turunanNamun, Ia tidak mau mengakui motif apa sehingga dilakukanBahkan barang yang diambilpun tidak dikatakanSabi hanya bercerita masih kata Tambih, bahwa sebelum pembongkaran diadakan ritual oleh paranormal untuk proses penggalianDalam penggalian tersebut seluruh pencuri sempat terkejut sebab dari dalam kuburan keluar ular yang cukup besar.
"Itu semua pengakuanya saat saya interogasiDan ada satu lagi yang dia katakan, setelah kejadian mereka dua hari dua malam berada didaerah Kota Kendari, atau sekitaran pasar Bonggoeya,"terangnya.
Semen tara itu, Kapolsek Bondoala Ipda Zaruna yang coba dikomfirmasi melalui via teleponya membenarkan mengenai pembongkaran makam tersebutSaat ini Ia sudah menetapkan satu tersangkanya bernama SabiNamun, belum ditahan sebab masih dalam kondisi lebaran
"Kami masih mengembangkan kasus iniYang jelas satu orang tersangkanya sudah adaDan kita akan mulai proses hari iniKasian dia sudah tua rentah tapi namanya hukum kita akan proses hanya kita kasih kesempatan untuk bersilatuhrahmi dulu, kejadianya kan mendekati hari lebaran.
Berdasarkan pantauan Kendari Pos (JPNN Grup) dilokasi kejadian, kuburan tersebut terletak di bawah pohon beringin besarKondisinya, sudah terbongkar di kelilingi police line, kondisi papan memang masih terlihat utuh dan lubang dibiarkan terbuka sebab dianggap tidak mempunyai sisah sisah jenazah lagi(p2/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plt Gubernur Diminta Cepat Anulir Mutasi
Redaktur : Tim Redaksi