jpnn.com - CIREBON - Lina, 34, sangat terpukul. Buah hatinya, Farel Setiawan, 2, tewas setelah menyantap hidangan kerang hijau.
Farel merupakan satu di antara 23 warga dari beberapa desa di Kecamatan Suranenggala yang diduga keracunan setelah mengonsumsi kerang hijau pada Minggu (11/12).
BACA JUGA: Oknum Guru SD Ini Terancam 5 Tahun Penjara
Selain Farel, korban tewas lainnya adalah Kamiri, 53, warga Desa Suranenggala Lor. Dia menemui ajal tak lama setelah mengonsumsi kerang hijau.
Usut punya usut, kerang hijau yang dikonsumsi para korban ternyata tak bersumber dari satu orang.
BACA JUGA: Karena Himpitan Ekonomi, Istri Dukung Suami Bobol Rumah Orang
Beberapa korban diketahui mendapatkan kerang dari beberapa pengepul dan pedagang kerang di wilayah Surakarta dan Suranenggala Kulon.
Menurut Sidik, ayah Farel, kerang hijau tersebut didapatkan dari tetangga rumahnya. Saat itu tetangganya dikirimi dua kantong besar kerang hijau dari AW, 32, warga Suranenggala Kulon.
BACA JUGA: Mengakali Mesin ATM, Bisa Raup Rp 1,9 M
"Itu tidak beli. Jadi, tetangga dapat dua kantong, lalu ngasih ke saya satu kantong," ujarnya.
Kerang tersebut kemudian dibersihkan dan dimasak sekitar pukul 17.00 WIB dengan bumbu cabai dan bawang.
Sekitar pukul 17.30 hidangan kerang hijau disantap sekeluarga. Sementara itu, tetangganya yang sudah memasak lebih awal ternyata mengirimkan lagi hasil masakannya ke tetangga lainnya.
"Mulai kerasa pusing dan mual-mual itu pukul 19.30, termasuk anak saya. Sekitar pukul 21.00 dibawa ke bidan, tapi kondisinya sudah kritis kemudian dirujuk ke puskesmas. Namun, di perjalanan, dia meninggal karena nggak kuat. Saya saat itu di rumah karena kondisinya sama, mual-mual dan pusing," tutur Sidik.
Satu per satu mereka yang menyantap kerang hijau merasakan hal yang sama.
Beberapa korban dibawa ke Puskesmas Suranenggala dan beberapa lainnya dievakuasi ke RS Pertamina Klayan, RS Pelabuhan, dan RSUD Gunung Jati.
Sidik menjelaskan, rasa kerang hijau yang dimakan sebenarnya tak ada bedanya dengan kerang hijau pada umumnya.
Namun, dia mengakui, kerang hijau yang saat itu dikonsumsi memang terasa berbeda.
"Cangkangnya agak kuning, memang beda dengan biasa. Setelah kejadian, karena penasaran, perangkat desa dan polisi kemudian memasak kerang dengan air biasa. Hasilnya, air menjadi kuning. Beda dengan kerang hijau pada umumnya," katanya.
Terpisah, pihak kepolisian Polsek Kapetakan masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Sejumlah sampel seperti sisa muntahan, kerang hijau sisa hidangan, dan kerang yang masih mentah dibawa unit identifikasi untuk dicek di Laboraturium Kesehatan Daerah Kota Cirebon.
"Kami uji sampelnya untuk mengetahui penyebab pastinya. Sudah ada yang dimintai keterangan, tetapi pastinya tentu harus menunggu hasil tes terlebih dulu," ujar Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar yang diwakili Kasubbaghumas AKP Gunawan.
Yang membuat pihak keluarga Farel yakin bahwa penyebab musibah tersebut berasal dari kerang hijau adalah makanan tersebut diberikan kepada kucing, baik yang mentah maupun yang sudah dimasak, juga bertumbangan.
"Tadi pihak pemdes dan polisi juga dicoba ke kucing. Kucingnya kejang-kejang dan langsung mati," jelas Rasinah, bibi korban. (dri/c21/ami/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh..Wartawan Palsu Peras Pak Kades
Redaktur : Tim Redaksi