jpnn.com, NGAWI - Polres Ngawi masih menyelidiki penyebab keracunan massal yang menyebabkan 108 warga menderita sakit bersamaan.
Sejumlah petugas dari Tim Survei Epidemilogi Dinas Kesehatan Dan Polres Ngawi, mendatangi rumah keluarga Almarhum Martoyo, di Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren.
BACA JUGA: Korban Keracunan Jajanan Kenduri 108 Orang
Penyelidikan ini, untuk mencari penyebab keracunan tersebut.
Petugas juga mengambil sejumlah sampel makanan yang dibagikan kepada warga, saat selamatan memperingati 7 hari kematian almarhum Martoyo.
BACA JUGA: 69 Warga Keracunan Jajanan di Acara Kenduri
Dari berbagai sajian jenis makanan yang dicurigai berupa jajanan, yang dipesan dari salah satu katering di Kota Ngawi.
Berbagai jenis jajanan tersebut kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.
BACA JUGA: Habis Makan Soto, Puluhan Siswa di Sumbar Keracunan
Menurut Agus Sri Gunawan, Plt Kadinkes Ngawi, dugaan awal, makanan tersebut telah kedaluwarsa sehingga muncul jamur dan bakteri.
"Dari gejala diare yang diderita korban, penyebabnya diduga bakteri salmonella," ujar Agus.
Untuk memastikannya sampel makanan beracun akan dikirim dan diuji ke Balai Besar Labolatorium Kesehatan Surabaya.
"Hasil uji labolatorium diperkirakan sekitar satu minggu, baru keluar," imbuhnya.
Pihak Kepolisian Resort Ngawi, juga terlibat dalam penyelidikan kasus tersebut.
Untuk tindakan selanjutnya, pihak berwajib masih menunggu hasil pemeriksaan labolatorium, dari sampel makanan yang dikirim ke Surabaya.
Dari analisa instansi terkait, sejumlah faktor yang membuat makanan beracun.
Pertama akibat proses pembuatan makanan tidak memenuhi standar, dan faktor kedua akibat kesalahan dalam proses menyimpanan sehingga memicu munculnya jamur dan bakteri salmonella. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aduhhh..Keracunan Massal setelah Makan Lontong
Redaktur & Reporter : Natalia