Makhluk Haus Darah di Taput Teridentifikasi, Begini Penjelasan BBKSDA

Selasa, 23 Juni 2020 – 01:05 WIB
Tangkapan layar sejumlah ternak mati korban pemangsa ternak yang hanya mengisap darah mangsanya. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, TAPANULI UTARA - Makhluk misterius pemangsa ratusan ternak dengan cara mengisap darah mangsanya di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, teridentifikasi memiliki lima cakar.

“Itu berdasarkan hasil penelitian sementara, dari jejak cakar yang tertancap, pemangsa memiliki lima cakar," ungkap Kepala Seksi BBKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan di lokasi kejadian, Minggu (21/6).

BACA JUGA: Jenazah Ikhsan Fatahilah dan Rafa Anggara Disambut Isak Tangis di Rumah Duka

Menurut Manigor, bekas cakaran tersebut ditemukan di permukaan tanah, dan sejumlah media lainnya, di sekitar lokasi kejadian.

"Namun, untuk jenisnya, kami belum bisa menyimpulkan sebelum makhluk tersebut bisa ditemukan," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Misteri Makhluk Pengisap Darah di Taput, BBKSDA Bilang Begini

Menurut Manigor, saat mangsanya masih kategori ternak ayam, atau bebek, kemungkinan pemangsa jenis musang dimungkinkan sebagai dalang utama.

Namun, saat mangsanya adalah ternak babi yang memiliki bobot berat hingga puluhan kilo, jenis beruang dimungkinkan sebagai pemangsanya.

BACA JUGA: Cerita Saut Soal Makhluk Haus Darah Pemangsa Ratusan Ternak Miliknya,Oh Ternyata

Kata Manigor, hingga saat ini pihaknya masih mengalami kendala teknis dalam menyimpulkan identifikasi makhluk pemangsa tersebut saat sejumlah jejak yang ditinggalkan sudah mulai kabur.

Padahal, pihaknya juga telah menurunkan Tim Scorpion Fondation Indonesia dari Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, serta Tim Orang Utan Information Center (OIC) dari Sipirok, Tapanuli Selatan untuk keperluan tersebut.

Sehingga untuk mengatasi sulitnya mengidentifikasi secara manual, pihaknya berencana menurunkan alat video trap dan perangkap lebih canggih yang membutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah desa dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Menurutnya, sampai saat ini baru satu keluarga yang melaporkan kematian ternak karena darahnya diduga diisap oleh pemangsa, yakni Saut Simanjuntak.

Senada, Mangatur Hutasoit, warga setempat mengaku menemukan jejak lima cakar pada batang salah satu pohon sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.

Temuan tersebut diduga merupakan cakaran pemangsa yang mengisap darah ratusan ternak milik Saut Simanjuntak.

BACA JUGA: Bidan BND Terekam CCTV Melakukan Perbuatan Terlarang

"Sejak kejadian turut matinya ternak babi milik Saut, kita melakukan perburuan hingga sejauh lebih dari dua kilometer dari lokasi kejadian. Dan itulah yang kita temukan," tukasnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler