Makin Meresahkan, Polisi Akan Tembak Begal di Tempat

Kamis, 20 Desember 2018 – 14:11 WIB
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Polisi akan bertindak tegas menghadapi bandit jalanan yang kehadirannya makin meresahkan. Termasuk kepada pelaku pembegalan di Kenjeran Batu yang terjadi dua hari lalu. Meski hingga saat ini petugas masih belum bisa menangkap mereka karena minimnya keterangan saksi dan tidak adanya CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

Hal tersebut diungkapkan Kanitreskrim Polsek Kenjeran Iptu Hendri S. Menurut dia, di sekitar tempat kejadian perkara minim penerangan. ''Tapi, saya sudah meminta anggota untuk tidak segan-segan menindak tegas. Jika membahayakan, bisa saja ditembak di tempat,'' tambahnya. 

Bukan hanya itu, menurut Hendri, keterangan yang diperoleh Polsek Kenjeran dari korban juga masih minim. Apalagi, keterangan baru diperoleh dari Sulaiman. Sementara itu, dua korban lainnya enggan memberikan keterangan. ''Setelah kejadian, korban juga tidak mau divisumkan. Mereka memilih berobat sendiri,'' ucapnya.

Meski begitu, pihak kepolisian terus berupaya mengejar para pelaku dengan keterangan yang diperoleh sebelumnya. Para pelaku diduga lebih dari dua orang. Yaitu, tiga sampai lima orang. Namun, saat kejadian, yang berperan sebagai eksekutor hanya dua orang. ''Apakah kasus ini murni perampasan atau pengeroyokan, belum jelas. Kami perlu pembuktian lebih lanjut,'' tuturnya. 

Bahkan, polisi kesulitan menjumpai Yola Eka Shandy yang juga menjadi korban malam itu. Dia belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Diduga, perempuan 13 tahun tersebut masih mengalami trauma setelah perampasan yang dialaminya malam itu. 

Di sisi lain, Polrestabes Surabaya telah bergerak. Tampaknya, mereka sedang mengembangkan kasus pembegalaan di jalanan Surabaya yang selama ini meresahkan warga. Meski begitu, mereka belum bisa menyimpulkan. 

Bahkan, untuk mendapatkan informasi, anggota Polrestabes Surabaya mendatangi kediaman Sulaiman di Sidotopo Sekolahan kemarin. Mereka memintai keterangan korban. Meski pengembangan kasus, mereka tidak ingin salah tangkap. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus pembegalan kembali terjadi di Kenjeran Batu dua hari lalu sekitar pukul 1.30. Peristiwa tersebut dialami Irfan Febrianto alias Sulaiman,18, dan Fahmi, 18. Keduanya merupakan warga Sidotopo Sekolahan. Ada pula Yola Eka Shandy, 13, warga Wonokusumo, yang jadi korban. 

Sulaiman juga menyebutkan, para pelaku lebih dari dua orang. Sebab, saat kejadian, banyak orang yang terlihat menunggu dua pelaku merampas motornya malam itu. Mereka berada di depan dan belakang tempat kejadian perkara. ''Saya dikepung,'' ucap Sulaiman. Bahkan, Sulaiman sudah dibuntuti para pelaku sebelumnya. 

Selain motor Scoopy merah yang dikendarai dua eksekutor, Sulaiman mengingat salah satu kendaraan yang digunakan pelaku lainya. ''Ada yang memakai Beat putih. Pelatnya saya tidak tahu,'' jelasnya.

Setelah dua eksekutor berhasil merampas kendaraan Sulaiman, gerombolan orang di belakang dan depan TKP jalan bersamaan ke selatan. Yaitu, ke arah Kenjeran Park (Kenpark). 

Akibat peristiwa tersebut, Sulaiman mengalami banyak luka di bagian tubuhnya. Luka itu merupakan bekas sabetan senjata tajam dan pukulan sabuk yang dilakukan para pelaku saat Sulaiman berusaha melawan. (yon/jar/c20/ano) 

BACA JUGA: 5 Pelaku Begal Diringkus, 3 Masih Berkeliaran

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Begal Usia Belasan Susun Strategi Lewat Group WhatsApp


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler