Maksimalkan Sepak Pojok

Kamis, 10 Oktober 2013 – 07:49 WIB
Selebrasi pemain Garuda Jaya saat mengalahkan Laos. Foto: Charlie L/Indopos

jpnn.com - SAAT melawan Laos, Indonesia mendapatkan sembilan sepak pojok. Tapi, jangankan membuahkan gol, dari sembilan corner itu, hanya satu yang menghasilkan sundulan tepat ke arah gawang.

Untuk memburu sebanyak gol melawan Filipina, jelas corner harus lebih dimaksimalkan. Sebab, ada kemungkinan Filipina bakal defensif dan main sapu bersih sehingga peluang Indonesia mendapatkan tendangan penjuru terbuka lebar.  

BACA JUGA: Mari Menabung Gol

Versus Laos
Pola Corner Monoton
Evan Dimas Darmono mengambil semua sepak pojok. Tapi, bola selalu diarahkan ke Hansamu Yama Pranata yang berdiri jauh dari tiang jauh. Skema ini pun gampang terbaca atau dipatahkan.

Versus Filipina
Hansamu Mendekat ke Gawang
Melawan Filipina, Hansamu harus lebih berani berduel di muka gawang. Baik itu di tiang dekat maupun jauh.

BACA JUGA: Wilshere Tolak Januzaj Gabung Timnas

Zulfiandi Membantu Hansamu
Zulfiandi punya postur ideal untuk berduel udara. Tapi, selama ini dia kurang berani bertarung di dalam kotak penalti lawan tiap kali ada corner atau free kick. Kalau M. Sahrul Kurniawan tidak cedera, dia juga bisa didorong untuk membantu Hansamu.   

Kombinasi Evan-Ilham
Perlu memperbanyak variasi sepak pojok untuk membingungkan lawan, misalnya dengan corner pendek seperti yang sekali dilakukan Evan dan Ilham Udin Armaiyn saat melawan Laos. Gol ke gawang Malaysia di penyisihan grup Piala AFF U-19 lalu juga berasal dari skema seperti ini.    

BACA JUGA: Tim Uber Terancam Absen

Mengacak Eksekutor
Tugas sebagai eksekutor sepak pojok tak harus selalu dilakukan Evan. Selain jadi gampang terbaca, Evan yang punya tembakan kanon bagus bisa dimaksimalkan di depan kotak penalti lawan menunggu bola liar hasil duel udara. (JP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alonso Bisa Kembali Lawan Malaga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler