Mal Dibanjiri Pengunjung Tanpa Prokes, Begini Respons Sultan

Minggu, 02 Mei 2021 – 20:50 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Grosir Pasar Tanah Abang dibanjiri pengunjung. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 87.000 orang memadati pasar ini pada Sabtu (3/5) kemarin.

"Saya sangat cemas melihat aktivitas keramaian yang membeludak tersebut. Jika terus dibiarkan maka akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-lebaran. Maka pemerintah harus melakukan upaya penertiban di titik-titik pasar atau pusat keramaian lainnya,” ujar Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dalam keterangan persnya pada Minggu (2/5).

BACA JUGA: Kombes Yusri Merespons Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Simak Ucapannya

Menurut Sultan, pemerintah di setiap tingkatan daerah dan pusat harus bekerja keras dalam mengatasi potensi keramaian dan berakibat kepada lonjakan kasus Covid-19 nantinya.

"Di pusat keramaian harus ada protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung. Dan, bila perlu disiapkan tempat sekaligus alat tes kesehatan, penjagaan ketat oleh pihak kepolisian seperti pengetatan mudik di perbatasan daerah. Maka bagi pengunjung yang tidak memiliki hasil rapid atau bentuk Surya serta bukti kesehatan lainnya tidak diperbolehkan masuk mal dan lingkungan pasar,” tambah Sultan.

BACA JUGA: Kombes Yusri Beber Modus Pencurian di Pasar Tanah Abang, Hati-hati

Senator muda asal Bengkulu itu mengatakan pemerintah tidak boleh terlihat tidak konsisten terhadap aturan Prokes dalam menghadapi Pandemi. Misal satu pihak kita melarang mudik, tetapi di pihak lain justru mal, pasar, dan tempat rekreasi justru ramai.

Menurut Sultan, jika ingin berhasil dalam melawan pandemi, maka kebijakan harus diterjemahkan secara penuh dan utuh, tidak boleh parsial.

BACA JUGA: Indriyanto Dilantik Jadi Dewas KPK, Begini Harapan Sultan Wakil Ketua DPD RI

"Tantangan kita adalah pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mampu menyelaraskan kebijakan terhadap penanganan Pandemi Covid-19. Tidak boleh beda-beda persepsi dan sikap. Langgamnya harus sama," tegasnya.

Sultan juga mengimbau kepada masyarakat agar membangun kesadaran dalam membatasi diri dalam kerumunan. Baginya, sekuat apapun pemerintah mengeluarkan larangan dan batasan, tanpa gerakan kolektif masyarakat maka tidak akan pernah berhasil apapun bentuk kebijakan, program dan skema yang diinginkan pemerintah.

Terkait kerumunan di Pasar Tanah Abang, Anies Baswedan telah mengerahkan sebanyak 750 petugas untuk melakukan pendisiplinan.

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak nekat mendatangi suatu lokasi yang berpotensi menjadi kerumunan.

“Jadi, kita butuh dua-duanya. Bagi kami, siapkan petugas. Bagi masyarakat yuk kalau lihat tempat, kalau masuk ke resto lebih atau mendekati 50 persen jangan masuk. Datang ke sebuah tempat lebih dari 50 persen jangan masuk. Jadi, kitanya harus ikut menjaga sama-sama,” tegas Anies Baswedan.

Terakhir, Sultan sangat menyesalkan kenapa kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat signifikan.

Adapun saat per hari ini kasus masyarakat yang terinfeksi virus Corona bertambah 4.512 kasus dengan total 1,67 juta orang yang pernah terinfeksi.

Menurut Sultan, kasus tiap hari bertambah, begitupun dengan varian baru yang telah masuk ke Indonesia.

“Maka harus ada upaya pencegahan dan penindakan terhadap virus Covid-19. Jadi, saya sangat berharap kepada pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah mengenai kebijakan terkait Covid jangan melihat dari sisi populis dan tidak populisnya saja. Sebab yang harus diutamakan adalah keselamatan serta kesehatan rakyat banyak,” katanya.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler