Malam Natal Aman, Hidup Panglima Menggema di Gereja

Minggu, 25 Desember 2016 – 21:23 WIB
Rombongan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo beserta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Plt Gubernur DKI Sumarsono saat konferensi pers di Gereja Katedral, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12) malam dalam rangka meninjau pengamanan ibadah misa Natal. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com - JPNN.com - Denting piano mengiringi alunan lagu Glory Haleluya yang dinyanyikan kelompok paduan suara di altar Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12) malam. Setiap kata dan nada disambut bahagia dengan bernyanyi bersama.

Wajah-wajah jemaat terlihat begitu khidmat ketika menyanyikan lagu religi itu. Ada yang memejamkan mata, mengerutkan dahi, hingga menggoyang-goyangkan badan sembari tersenyum.

BACA JUGA: Paus Fransiskus: Natal Telah Disandera!

Mereka sedang merayakan misa malam Natal yang merupakan salah satu ritual ibadah menyambut kelahiran Isa Almasih atau yang juga disebut Yesus Kristus.

Namun, suasana khidmat berubah sedikit tegang. Sekitar pukul 20.00 WIB, misa terhenti. Penyebabnya adalah serombongan orang yang jelas-jelas muslim memasuki gereja.

BACA JUGA: Polri Berlakukan Siaga Satu, Ini Penjelasan Pak Tito

Beberapa jemaat HKBP Menteng pun mengenali wajah-wajah dalam rombongan yang masuk gereja. "Oh, itu kan Pak Kapolri sama Pak Panglima,” kata salah satu jemaat HKBP Menteng sembaru menunjuk ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. 

"Emang benar itu Pak Panglima. Itu pakai baju tentara," timpal jemaat perempuan sembari menutup mulutnya.

BACA JUGA: Peralatan Minim, Brimob Tetap Maksimal Amankan Gereja

Spontan saja, jemaat bertepuk tangan, bersorai-sorai. Sebagian di antara mereka ada yang belum sepenuhnya percaya.

Semua jemaat baru percaya yang datang rombongan Kapolri dan Panglima TNI ketika Pendeta Darwin Tobing mengumumkannya. “Selamat datang, Pak Kapolri, Panglima, Pak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan seluruh rombongan,” ucap Pendeta Darwin.

Mendagri, Kapolri dan Panglima TNI lantas dipersilakan duduk di kursi barisan terdepan. Terlihat di belakang mereka ada Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan sejumlah pejabat utama dari masing-masing instansi.

Sebelum para tokoh kondang itu duduk, sebagian jemaat perempuan terlihat mencuri-curi kesempatan untuk merekam atau memfoto. Bahkan, ada juga yang mendekatkan wajahnya ke salah satu pejabat untuk we-fie.

Ada juga jemaat perempuan yang terlihat kecewa setelah berfoto bersama tokoh Panglima TNI. Penyebabnya karena hasil jepretannya yang tak sesuai harapan.

Sementara suasana di dalam gereja yang semula khusyuk, berubah ramai dengan kedatangan para pejabat itu. Pendeta Tobing lantas mengambil alih kendali dan meminta semua hadirin tertib, termasuk awak media yang membanjiri ruang di depan altar. 

"Terima kasih Pak Panglima, Pak Kapolri, Pak Mendagri, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Pak Sumarsono, dan seluruh rombongan yang sudah menyempatkan hadir di sini. Saya persilakan pak, untuk memberikan sambutannya membimbing umat kami ini," pinta Pendeta Tobing.

Mendagri Tjahjo pun langsung memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan ucapan selamat. "Selamat Natal saudara-saudaraku. Semoga amalan kita di bumi sampai ke pencipta,” katanya mengawali kata sambutan yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah.

Politikus PDI Perjuangan itu lantas meyakinkan umat Nasrani untuk tidak khawatir dengan ancaman gangguan keamanab. Tjahjo menegaskan, pemerintah menjamin kegiatan keagamaan umat Nasrani berjalan damai dan aman. Sebab, Nasrani merupakan agama sah dan dilindungi konstitusi negara. 

"Kita yakin, Polri-TNI akan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kapolri-Panglima pasti bersama-sama menjaga keamanan dari Sabang sampai Merauke," ucapnya.

Jemaat pun menyambut ucapan Tjahjo dengan pekik. "Hidup Pak Menteri, hidup Panglima TNI, hidup Kapolri!" sambut para jemaah dengan semangat.

Kunjungan di Gereja HKBP Menteng, terbilang singkat, berkisar 20-25 menit. Pasalnya, masih ada tiga agenda lokasi gereja yang wajib dikunjungi para elite pemerintah malam itu. Setelah berpamitan, para pejabat itu meninggalkan Gereja HKBP Menteng dengan meninggalkan rasa aman dan sukacita.

Mereka lantas bertolak ke Gereja Reformed Injili Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiba pukul 20.40 WIB, rombongan disambut meriah di Gereja Reformed Injili, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kemeriahan sambutan persis seperti di Gereja HKBP Menteng. Bedanya, jemaat Gereja Reformed Injili tidak menunjukkan ekspresi terkejut.

"Soalnya, tadi dikasih tahu sama MC (pembawa acara, red) kalau Kapolri, Panglima, Mendagri, dan jajarannya lagi di jalan mau ke sini. Kita sudah tahu," kata Meilani salah satu jemaat.

Berbeda dengan Gereja HKBP Menteng, ukuran bangunan di Gereja Reformed lebih luas. Interiornya seperti lapangan bola berbentuk setengah lingkaran. Bangunannya terdiri dari dua lantai.

Di altar, Pendeta Stephen Tong mengaturkan ucapan selamat datang dan terima kasih atas atensi dari pemerintah untuk pengamanan Natal. Pendeta Stephen pun memberikan tempat duduk terdepan kepada rombongan ini.

Pada kesempatan ini, giliran Kapolri Tito yang berbicara. Pria yang berpengalaman di bidang penanggulangan terorisme ini mengangkat tema Bhineka Tunggal Ika.

Dia menegaskan bahwa Tuhan memberi karunia berupa keragaman suku dan budaya ke Indonesia. Karenanya, perbedaan atau pengkotakan, menurutnya, bukan identitas Indonesia.

"Semenjak Proklamasi oleh Presiden Pertama kita Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta, kita sudah menanggalkan perbedaan itu. Kita satu bangsa. Perbedaan itu bukan pemecah, justru jadi pemersatu kita," ujar Tito disambut apresiasi dari jemaah dengan pujian dan tepuk tangan meriah.

"Hidup Pak Kapolri. Jaya Indonesia!" teriak para jemaah bersahut-sahutan.

Setelah menutup sambutannya, Tito dan rombongan berpamitan kepada tuan rumah. Elite-elite ini tampak menebarkan senyum sembari berusaha menerima setiap jabatan tangan dari jemaah.

Mereka langsung bergeser ke lokasi inspeksi selanjutnya, di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat. Tiba pukul 21.20, rombongan ini awalnya tidak diperbolehkan memasuki ruang utama gereja. Pihak panitia Gereja Immanuel melarang rombongan, lantaran jemaah tengah menyelenggarakan kebaktian.

Walakhir, rombongan Mendagri, Kapolri dan Panglima TNI menunggu di lobby. Sekitar 15 menit kemudian kebaktian selesai dan rombongan dipersilakan memasuki ruang utama. 

Saat memasuki ruang utama, Panglima, Mendagri, dan Kapolri langsung diminta naik ke altar. Tampak aksi saling lirik antara mereka untuk jadi pembicara di Gereja Immanuel. Walhasil, Kapolri Tito lagi-lagi dipercaya berbicara untuk mewakili rombongan pemerintah.

Tito hanya menyampaikan sambutan singkat kepada jemaah Gereja Immanuel. "Shalom. Selamat Natal saudara-saudaraku. Semoga damai dan cinta kasih memberkati kita semua," tutur lulusan Akademi Kepolisian 1987 ini.

Meski hanya memberi sambutan singkat, tapi Tito mampu menyemangati para jemaat. Pujian dan tepuk tangan lagi-lagi beri nilai plus buat rombongan ini.

Meninggalkan Gereja Immanuel, rombongan bertolak ke lokasi gereja terakhir, yaitu Gereja Katedral, Gambir, Jakarta Pusat. Tak butuh waktu lama untuk tiba di Gereja Katedral, karena memang lokasinya tak jauh dari GPIB Immanuel.

Tiba pukul 21.50, suasana Gereja Katedral masih terlihat ramai pengunjung. Rombongan disambut hangat dan diterima langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo.

Sepanjang lorong antar kursi menuju barisan di depan altar, jemaat berdiri dan berupaya menyalami para pejabat itu. Beberapa di antara jemaat terlihat menunjukkan kekaguman.

Uskup Ignatius lantas mempersilakan rombongan untuk menyampaikan kata sambutan. Kali ini giliran Gatot yang mewakili pemeirntah.

"Saya mewakili semua yang hadir,  mengucapkan selamat Natal. Semoga kasih dan damai Natal menyertai bapak-ibu hari ini dan seterusnya. Kita turut berbahagia karena setiap gereja yang kita kunjungi dalam keadaan aman. Terima kasih. Shalom," pidato singkat Gatot membangkitkan semangat jemaah gereja. Pekik teriakan menggema di Gereja Katedral.

Usai Gatot memberikan pidato singkatnya, rombongan bergeser menuju ruang tamu Keuskupan Agung Jakarta. Di sini, Kapolri, Panglima dan Mendagri menggelar konferensi pers terkait situasi perayaan Natal secara garis besar.

Ketiganya sepakat bahwa perayaan Natal berjalan kondusif. Bukan hanya di DKI Jakarta, tapi menyeluruh sampai pelosok-pelosok tanah air.

Gatot pun menyampaikan apresiasinya kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, yaitu Barisan Anshor Serbaguna Nahdatul Ulama (Banser NU) dan lainnya. Gatot mengaku merasa bahagia melihat aksi umat Islam menjaga saudara-saudara mereka umat Nasrani yang sedang merayakan Natal.

"Kita melihat keterpaduan pengamanan. Ada Polri dan TNI. Kemudian ada Banser, pramuka, Pol-PP dan lainnya bersama-sama menjaga keamanan. Ini suatu keindahan yang nyata," tutup Gatot.(mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Malam Natal Aman, Mendagri: Damailah Indonesiaku


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler