jpnn.com - JPNN.Com - Polri telah menetapkan status siaga satu pada peringatan Natal kali ini. Status itu sudah diberlakukan sejak Sabtu (24/12) hingga hari ini (25/12).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, penetapan status itu didasari kondisi Indonesia yang rawan aksi teror. "Pertimbangan karena ada kelompok teror," kata Tito di Gereja Katedral, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12) malam.
BACA JUGA: Status Siaga Satu, Polri Kerahkan 2/3 Kekuatan
Meski begitu, Tito enggan memerinci daerah mana saja yang tergolong rawan aksi teror. Namun, mantan kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu justru mengisyaratkan ancaman teror ada di Jawa Tengah.
"Yang pasti untuk siaga satu di Jawa Tengah. Karena adanya penangkapan kelompok teroris beberapa waktu yang lalu. Ini (status Siaga Satu, red) antisipasi saja," tuturnya.
BACA JUGA: Sip, Kapolri Pastikan Malam Natal Tetap Kondusif
Selain Jawa Tengah, tambah Tito, status siaga satu juga meliputi wilayah Papua. Namun, lagi-lagi Tito enggan menjelaskan alasan penetapan status siaga satu di Papua, apakah karena rawan aksi teror, atau rawan konflik sosial.
Terlepas dari itu, Tito menegaskan bahwa pihaknya berupaya semaksimal mungkin menanggulangi ancaman dan gangguan di Tanah Air. Bahkan, mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan, semua perangkat pemerintahan pasti berupaya menjamin keamanan negara, bukan hanya pada momen Natal ini.
BACA JUGA: Inilah Strategi Polisi Cegah Horor Brexit Terulang Lagi
"Yang paling penting adalah polisi dan TNI berupaya siang-malam bekerja. Silakan masyarakat beraktivitas seperti biasa, melaksanakan ibadahnya. Besok masyarakat libur, tapi Polri, TNI, dan pemerintah tidak libur untuk menjamin keamanan," pungkas Tito.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi Nyangkul, Temukan Bom, Nyaris Dijual
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga