BACA JUGA: Hanya 15 Illegal Logging yang Divonis
Jumlah tersebut diperkirakan karena masih banyaknya daerah endemis malaria di Indonesia,'' kata Menteri Siti Fadilah dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (16/2).Menurut Menkes Siti Fadilah, daerah endemis tinggi dengan "Annual Parasite Incidence" (API) lebih dari lima per seribu tersebar di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.Sedang wilayah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat termasuk daerah endemis sedang dengan API satu hingga lima per seribu.
Hanya sebagian daerah di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang termasuk daerah endemis rendah dengan API kurang dari satu per 1000 sementara daerah nonendemis hanya ada di DKI Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau (Barelang Bikar).Menteri Kesehatan menjelaskan, pihaknya berusaha melakukan upaya berlanjut untuk menanggulangi penyakit malaria tersebut.
Upaya tersebut antara lain meliputi penemuan aktif penderita, penegakan diagnosis malaria, penggunaan Artemisinin Cimbination Therapy untuk pengobatan, pembentukan pos malaria desa, penyediaan sarana pemeriksaan kasus dan pembagian kelambu anti nyamuk.
Penanggulangan penyakit tersebut, ia melanjutkan, juga dilakukan melalui peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan, pemberantasan tempat perindukan nyamuk, serta kegiatan sosialisasi, edukasi dan advokasi
BACA JUGA: DPR akan Panggil Gubernur Syamsul
BACA JUGA: Komisi III DPR Bahas Korupsi Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cucu Soeharto Masuk Bursa Capres PPI
Redaktur : Tim Redaksi