jpnn.com, SABAH - Malaysia saat ini menyiapkan diri untuk menghadapi gelombang pandemi baru atau new wave, jika kasus covid-19 per hari terus bertambah.
Hasil penelitian menemukan jika terdapat mutasi virus baru yang berasal dari Indonesia dan Filipina.
BACA JUGA: Menhan Malaysia: Hanya Menteri ke Atas yang Boleh Masuk Negara Ini
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri Noor Hisham Abdullah mengatakan hal itu setelah Malaysia mencatat peningkatan kasus harian mencapai 260 dengan empat klaster baru di Kedah, Sabah, Selangor, dan Putrajaya, pada Kamis 1 Oktober 2020 lalu.
Angka ini menjadi yang tertinggi kedua, setelah 4 Juni lalu. "Jika melihat statistik, mengalami peningkatan lagi. Mungkin ini adalah awal dari gelombang baru. Namun, kami yang menentukan, apakah bisa melandaikan kurva lagi atau tidak," katanya dilansir dari New Straits Times.
Hisham Abdullah melanjutkan virus mutasi D614G telah ditemukan di klaster Sabah, berasal dari Indonesia dan Filipina.
Hasil itu disebut berasal dari riset yang dilakukan oleh Institut Penelitian Medis (IMR). "Kami telah melakukan riset pada jenis virus dari klaster Benteng LD di Sabah, dan jenisnya juga D614G, ini datang dari Indonesia dan Filipina. Jenis yang sama juga ditemukan di klaster Sivagangga, Tawar, dan Sungai di Kedah, tetapi dengan karakter berbeda. Sepertinya rata-rata penularan meningkat sedikit dibanding jenis sebelumnya," katanya.
BACA JUGA: COVID-19 Mengacak-acak Pertahanan Malaysia, Kasus Harian Terus Meningkat
Sebelumnya, mutasi jenis D614G ditemukan memiliki tingkat infeksi 10 kali lebih menular, sehingga virus mudah menyebar dari seorang super spreader yang ditemukan di Sivagangga.
Selanjutnya, dia mengingatkan agar warga yang melanggar protokol kesehatan, dan telah berkunjung ke tempat keramaian seperti tempat hiburan malam, dianjurkan agar segera memeriksakan diri jika mengalami gejala Covid-19.
Dia juga meminta agar penduduknya tak keluar rumah jika tak memiliki keperluan penting. (nst/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia