BACA JUGA: Skandal Penyadapan, Direktur Eksekutif News International Mundur
Banyak hal diungkapkan Wakil Malaysia itu terutama yang berhubungan dengan konflik yang melanda Malaysia saat iniDi ruang rapat Jawa Pos rombongan Sri Muhyiddin diterima oleh Direktur Jawa Pos Azrul Ananda
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri saat Pengajian Adik Karzai di Masjid
Tak hanya itu, pimpinan dari berbagai radar di daerah (Jawa Pos Group) ikut menyambut kedatangan petinggi Malaysia tersebutBACA JUGA: Ular Albino Kepala Dua jadi Primadona Skazka Zoo
BhgDato Ainon Mohd, Special Officer to the Deputy Prime Minister Dr Marzuki Mohamed, Special Officer to the Deputy Prime Minister Ahmad Faizal Abdul Rahman, dan Ambassador of Malaysia to the Republic of Indonesia Dato" Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan.Sri Muhyiddin mengungkapkan panjang lebar tentang berbagai persoalan Malaysia dengan IndonesiaSalah satunya, kasus AmbalatMenurutnya, antara Malaysia-Indonesia sudah mengadakan19 kali pertemuanNamun, dari hasil pertemuan itu tidak pernah ada penyelesaian"Kita tidak ingin menggunakan pendekatan militer, no way," cetusnya.
Karena itu, jalan yang ditempuh adalah melalui diplomasi. Namun, kata dia, sejauh ini masih belum ada pilihan"Mungkin proses ini belum sempurnaKita berupaya mencari titik persamaan, win win solution," tambahnya. Sri Muhyiddin mengatakan, konflik yang menyangkut kedaulatan suatu wilayah bukan hal mudah untuk diselesaikan"Harus ada titik kesamaan yang bisa kita ambil," ujarnya.
Kedua pihak juga sempat menyerahkan pertikaian itu melalui pihak ketiga (arbitrase)"Kita serahkan kepada pihak arbitrase untuk memberikan pilihanTetapi, kedua negara tetap no," ungkapnyaNamun, kedua pihak tetap berupaya mencari solusi terbaik untuk mengakhiri konflik tersebutDengan begitu, kata Sri Muhyiddin, kasus Ambalat bisa segera diatasi.
Orang nomor dua di Malaysia itu juga menanggapi tentang kasus pembalakan liar yang terjadi di KalimantanSri Muhyiddin mengatakan, sejatinya Malaysia sangat menghomati UU yang berlaku di IndonesiaPersoalannya, kata dia, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak menghormati UU"Kalau memang ada pelarangan, ya kita tak akan melanggar," ujarnyaSebab, kata dia, memang ada pihak yang menampung hasil pembalakan tersebut.
Sri Muhyiddin juga merespon masalah demo yang baru-baru ini melanda MalaysiaDemo yang diberi nama Bersih 2.0 yang digelar Anwar Ibrahim dan barisan opisisi itu memang menjadi isu hangatDia mengatakan, prinsipnya pemerintah Malaysia kami tidak pernah melarang adanya demo"Semua demo boleh dilakukanAsalkan, tidak bersifat anarkhis," cetusnyaPemerintah, kata dia, juga sering menghadapi berbagai demo.
Karena itu, pemerintah berupaya tidak merespon demo anarkhis ituSri Muhyiddin juga menegaskan bahwa pemerintah sejatinya tidak pernah melarang kandidat lain mencalonkan diri dalam pemiluraya ini.
Dalam bidang ekonomi, Sri Muhyiddin juga menjelaskan panjang lebar soal ekonomi MalaysiaUntuk itu, penting menjalin kerjasama dengan negara serumpun seperti IndonesiaDia mengungkapkan Malaysia telah menetapkan sasaran pencapaian diberbagai bidang termasuk ekonomi hingga 2020Program itu diberi nama program transformasi"Dalam waktu 10 tahun kita ingin mengubah struktur ekonomiTidak sekedar bersandar pada rencana tradisional," ujarnya.
Untuk memperlancar ekonomi Malaysia, sistem transportasi harus diperbaikiSebab, aspek ekonomi menjadi sasaran sektor yang diperkuat Malaysia"Kami ingin ada pemerataan program pembangunan," ujarnyaMalaysia juga merangkul sektor swasta agar politik ekonomi di negara itu stabil"Kami kembangkan kerjasama itu agar tidak memunculkan masalah dengan rakyat," jelasnya.
Selain menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia, Malaysia juga berkeinginan untuk berhubungan baik dengan media IndonesiaSalah satunya dengan Jawa Pos, sebagai koran terbesar di negara iniSri Muhyiddin menyampaikan keinginannya terhadap media Indonesia agar menyampaikan berita-berita yang benar untuk disebar-luaskan.
Dengan demikian, ada jalinan yang kukuh antara media Malaysia dan Indonesia"Informasi juga mengalir dengan benar dan akurat," cetusnyaDirektur Jawa Pos Azrul Ananda mengatakan terbuka dengan jalinan kerjasama tersebutApalagi, dalam kurun waktu tiga bulan ini 15 pimpinan media di Malaysia akan datang ke Surabaya"Jadwal sudah ok, tinggal proses finalisasiJawa Pos sebagai koran regional tapi nomor satu di Indonesia siap menerima para pimpinan media tersebut," ungkap Azrul.
Setelah itu, rombongan PM Muhyiddin diajak keliling ke ruang redaksiKehadiran rombongan itu disambut hangatBegitupula ketika mereka berkunjung ke markas DBL Arena(kit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Pemukiman, Pesawat Brazil Jatuh di Tanah Kosong
Redaktur : Tim Redaksi