LONDON - Skandal penyadapan terhadap telepon ratusan narasumber oleh tabloid News of the World (NOTW) kembali memakan korbanDirektur eksekutif News International, perusahaan induk NOTW milik Rupert Murdoch, mundur dari posisinya kemarin (15/7).
Rebekah Brooks, 43, yang juga mantan redaktur NOTW itu mengaku kepada para staf bahwa dirinya merasa perlu bertanggung jawab atas terjadinya krisis tersebut
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri saat Pengajian Adik Karzai di Masjid
"Saya telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Rupert dan James MurdochSebagaimana dilansir Agence France-Presse, keputusan Brooks itu diambil setelah Murdoch angkat suara mengenai skandal penyadapan tersebut
BACA JUGA: Ular Albino Kepala Dua jadi Primadona Skazka Zoo
Murdoch memutuskan untuk membatalkan penawarannya membeli mayoritas saham jaringan televisi terbesar Inggris BSkyB, menutup NOTW yang sudah berusia 168 tahun, dan menyatakan siap diperiksa parlemen.Brooks akan digantikan Tom Mockridge, direktur eksekutif jaringan penyiaran satelit Sky Italia
News International mengelola koran-koran ternama seperti The Sun, harian terbesar di Inggris Raya; The Times; dan Sunday Times
BACA JUGA: Hindari Pemukiman, Pesawat Brazil Jatuh di Tanah Kosong
News International menutup NOTW demi mengamankan penawarannya terhadap saham mayoritas BSkyB.Di sisi lain, investigasi terhadap skandal penyadapan semakin luasBiro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mulai ambil bagian untuk mendalami kasus tersebutSebab, diduga NOTW juga menyadap telepon korban-korban serangan teroris 9/11.
Investigasi oleh FBI tersebut dikhawatirkan berpengaruh secara politik terhadap pemerintahan Presiden Barack Obama yang selama ini mempersoalkan objektivitas Fox News, anak perusahaan News Corp.
Selain itu, secara politik, Rupert Murdoch adalah konservatifBahkan, tahun lalu, dia secara langsung menyumbang USD 1 juta kepada asosiasi gubernur dari Partai Republik atas nama News Corp(cak/c5/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siaga Satu di Seantero India
Redaktur : Tim Redaksi