Malaysia Minta Upah Minimum TKI Fleksibel

Kamis, 12 Agustus 2010 – 06:01 WIB

JAKARTA - Malaysia tak kunjung memutuskan besar upah minimum bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)Yang terbaru, Malaysia menawarkan agar klausul yang mengganjal perjanjian kerjasama pengiriman Buruh Migran RI ke Negeri Jiran itu bersifat fleksibel

BACA JUGA: MALANG: Polisi Razia Hotel

Artinya, Malaysia akan merumuskan model upah minimum sendiri berdasarkan situasi ekonomi negara dan dengan mempertimbangkan kepentingan baik pengusaha dan pekerja


"Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, Datuk Dr S

BACA JUGA: Pandemi Flu Babi Berakhir

Subramaniam dan permintaan itu kini sedang kami dalami dan kaji," ujar Staf Khusus Menakertrans, Faisol Riza ketika ditemui di Jakarta kemarin (11/8).

Faisol mengatakan, detail model pengupahan yang diajukan Malaysia itu akan secara resmi diajukan kepada pemerintah RI pada Oktober
Malaysia meminta agar upah minimum disusun dengan memperhitungkan sektor ketenagakerjaan Negeri Jiran dan regional

BACA JUGA: Polresta Pekalongan Gelar Razia Pekat



Selain itu, kata dia, pihak Malaysia kini masih berdiskusi dengan pemerintah RI untuk menurunkan biaya rekrutmen PLRT Indonesia dari jumlah saat ini RM 8.000 (sekitar Rp 24 juta)Pemerintah Negeri Jiran, kata Faisol, mengusulkan aturan baru agar majikan yang membayar biaya rekrutmen kepada agen hanya diizinkan mengurangi 50 persen dari gaji TKI.

Secara terpisah, Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan, memasuki awal Agustus 2010 terjadi peningkatan jumlah penampungan TKI di KBRI-KBRI di Timur TengahHal itu diduga karena banyak TKI yang sudah habis masa kontraknya dan dampak hari libur di Timur Tengah"Ternyata menjelang bulan Agustus hasil monitoring kita, jumlah TKI yang kita, yang minta perlindungan di penampungan dari akhir Juli sampai awal Agustus meningkat," kata dia.

Ketua Umum PKB itu mengatakan, pihaknya tengah melakukan monitoring penyebab pasti peningkatan penampungan TKIMeski kemungkinan adanya peningkatan TKI bermasalah sangat besar"Ini sedang dicari sebab-sebabnya, ada di Jordania, Jeddah, Uni Emirat Arab, Riyadh," katanyaBiasanya, menjelang musim libur di berbagai negara, lanjut Muhaimin, menjadi faktor peningkatan iniNamun tim satgas sedang mencari tahu korelasi dari hal tersebut.

Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kemenakertrans Malik Harahap mengatakan jumlah TKI yang ditampung di negara penempatan Timur Tengah mencapai ribuanHal ini salah satunya dipicu dari masa liburan musim panas para majikan para TKI"Dalam waktu dekat kami akan mencari solusi atas persoalan ini," kata dia(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BALIKPAPAN: Pasangan Mesum Digerebek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler