Malaysia Nakal, TNI AU Siapkan 4 Sukhoi di Tarakan

Senin, 10 Agustus 2015 – 02:33 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/Grup JawaPos.com

jpnn.com - TARAKAN – TNI Angkatan Udara mulai menyikapi secara khusus pelanggaran yang kian sering dilakukan negara tetangga, Malaysia.

Langkah yang kini sudah diambil adalah mendatangkan satu flight pesawat tempur Sukhoi, yang terdiri dari empat unit pesawat ke Tarakan, Kalimantan Utara, untuk menjaga perbatasan dari gangguan negara asing.

BACA JUGA: Napi Over Kapasitas, Lapas Ini Cuma Punya 9 Kamera Pengintai

Operasi yang dilakukan pesawat Sukhoi ini, kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tarakan, Letkol Pnb Tiopan Hutapea, sejatinya adalah jawaban dari pelanggaran yang dilakukan negara Malaysia terhadap kedaulatan NKRI. 

“Sebelum nantinya dalam waktu jangka panjangnya otomatis Tarakan ini akan ditingkatkan kemampuan dan daya gempurnya,” kata Tiopan, seperti dikutip dari Radar Tarakan (Grup JPNN), Senin (10/8).

BACA JUGA: Khofifah Pastikan Stok Raskin di Lebak-Pandeglang Aman

Namun, untuk menjadikan atau menaikkan status Lanud Tarakan tak semudah yang dilakukan.

Karena, harus banyak yang perlu ditambahkan dan diperhatikan. Kedatangan Sukhoi kali ini juga sangkut pautnya dengan peningkatan status Lanud Tarakan. 

BACA JUGA: Napi Korupsi Lebih Suka di Balik Jeruji Dibanding Bayar Denda

“Sementara belum ada pelanggaran udara yang terjadi selama satu bulan terakhir. Kami akan memantau terus melalui Satrad 225 selama 24 jam terus menerus dimonitor,” jelas Tiopan.

Meski dinyatakan tidak ada pelanggaran dalam sebulan terakhir, tetapi dari pantauan radar Satrad 225 Tarakan, ada beberapa objek asing yang tertangkap berada di dekat wilayah perbatasan.

“Kami bisa lihat urgensinya, apakah dia dari satu titik ke titik yang lain tetapi meliper ke perbatasan, itu mau ngapain" Itukan istilah kami mengintip,” jelas Tiopan.

Lebih jelas, pelanggaran yang terjadi di Sebatik oleh helikopter Malaysia sebuah helikopter sipil.

Namun, dalam pelanggaran udara, tidak ada mengenal pesawat militer atau pesawat sipil, karena masalah kedaulatan negara. 

“Kedaulatan negara harus ditangani kalau provokatornya adalah pesawat udara harus ditahan atau dihadang dengan pesawat udara,” tuntas Tiopan. (win)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagai Ayam Kehilangan Induk, Anak Buah Surya Paloh di Sukabumi Cerai-Berai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler