jpnn.com, SURABAYA - Tiga orang anak tiba-tiba masuk ke Mapolsek Simokerto, Surabaya. Tanpa pengawalan petugas.
Mereka masuk begitu saja menyusuri lorong demi lorong. Tiga anak tersebut bukan bandit yang baru saja ditangkap para reserse.
BACA JUGA: Arya Noble Luncurkan Taman Baca Jendela Dunia
Tapi, mereka hendak ke taman baca Mapolsek Simokerto.
Iqbal Fatahillah, Rizky Maulana, dan Ali Fikri merupakan karib. Ketiganya masih bersekolah di SDN Simokerto 1.
BACA JUGA: Hadeh! Ke Kantor Polisi Bawa Golok, Ternyata Cuma...
Taman baca di dalam kantor polisi itu selalu menjadi jujukan mereka ketika waktu senggang. Terutama setelah pulang sekolah atau saat bosan di rumah.
"Kalau males ndek rumah yo budal nang polsek Mas," ujar Rizky.
BACA JUGA: Begini Tanggapan Pak Djarot Tentang Penemuan Bendera ISIS di Depan Kantor Polisi
Sekitar pukul 13.00, dua teman mereka datang lagi. Ardiansyah Putra dan Athaillah Akmal.
Mereka membawa tas punggung. Ternyata, dua anak itu hendak mewarnai sejumlah gambar.
Sejak diresmikan pada 2016, Mapolsek Simokerto memang tak pernah sepi dari anak-anak.
Mereka antusias membaca sejumlah buku. Koleksi bukunya kini ada sekitar 700 buah. Paling banyak buku ensiklopedia dan buku cerita.
"Sekarang sudah jalan mandiri, anak-anak seneng banget di sini," ujar Kapolsek Simokerto Kompol Masdawati.
Menurut dia, hal itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungannya.
"Pentingnya minat baca sudah tak perlu dijelaskan panjang lebar lagi," papar Masdawati.
Yang terpenting, anak-anak memanfaatkan waktu senggangnya untuk sesuatu yang positif.
"Apalagi kalau baca-baca di kantor polisi. Orang tua pasti mendukung. Soalnya pasti terawasi," ungkapnya.
Selain itu, Masdawati menyatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu upanya untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat. (mir/c21/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Aksi Teror, Polri Jaga Objek Vital dan Kantor Polisi
Redaktur & Reporter : Natalia