jpnn.com, JOMBANG - Ja'far Efendi, warga Dusun Beji berhasil diringkus jajaran Satreskrim Polsek Jogoroto, Jombang.
Pria yang bekerja sebagai tukang las itu berulang kali membobol rumah Wahid, warga Desa Ngumpul.
BACA JUGA: Samsul Arifin Cari Burung, Dapatnya Jemuran
Saat beraksi, pelaku hanya memakai kolor (pakaian dalam).
"Entah apa motif JE melucuti pakaian sebelum beraksi. Masih kami periksa lebih dalam," ujar Kapolsek Jogoroto AKP Sumiyanto kepada Jawa Pos Radar Jombang.
BACA JUGA: Lihatlah, Maling Babak Belur Lalu Direndam di Comberan
Terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan korban yang mengaku rumahnya kerap dibobol maling.
Bukan hanya sekali, kejadian itu terus terulang.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Maling Nyolong Sarung
Gerah rumahnya sering disatroni pencuri, Wahid berinisiatif memasang kamera CCTV (closed circuit television) di tembok belakang.
Usaha korban membuahkan hasil. Tepatnya pada Sabtu (20/5) sekitar pukul 20.00, pelaku akhirnya beraksi.
"Jadi, sebelum beraksi, pelaku mengintai rumah korban. Semua aksinya dilakukan saat korban meninggalkan rumah sehingga kosong. Jadi, pelaku membaca situasi sebelumnya," terang Sumiyanto.
Nahas, saat menjalankan aksi yang ketujuh, JE tidak sadar jika perbuatannya terekam CCTV.
Anehnya, sebelum beraksi, pelaku menuju salah satu tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak 1 kilometer dari lokasi pencurian.
Setibanya di TPU, seolah melakukan ritual, JE melucuti seluruh pakaiannya.
"Hanya menyisakan pakaian dalam. Mirip kolor ijo kalau orang dulu bilang," imbuh Sumiyanto.
Setelah kondisinya bugil, pelaku menyusuri persawahan warga menuju rumah sasarannya tersebut.
Setibanya di pekarangan belakang rumah sasaran, dengan santai, JE mencari batang bambu sebagai media memanjat atap rumah korban.
Dalam sekejap, pelaku bisa menggapai dan membongkar sebagian atap rumah untuk masuk toko.
Karena kosong, pelaku leluasa mengacak-acak seisi rumah korban untuk mencari barang-barang yang berharga.
Dalam aksi sebelumnya, pelaku berhasil menggondol sejumlah uang jutaan rupiah, satu laptop, dan pakaian.
Namun, dalam aksi terakhirnya, JE hanya berhasil menggondol sejumlah pakaian dan beberapa bungkus rokok.
Saat pulang, korban curiga ketika mengetahui kondisi tokonya acak-acakan.
Setelah melihat rekaman CCTV, korban tersadar bahwa rumahnya kembali disatroni maling.
Tak ingin menjadi korban kesekian kali, polsek setempat langsung dihubungi.
Sejumlah petugas yang tiba langsung melakukan olah TKP. Salah satunya, mempelajari bukti rekaman CCTV.
"Kami cek dari rekaman CCTV. Terlihat jelas gambar pelaku," ungkap Sumiyanto.
Tak ingin melewatkan buruannya, polisi langsung melakukan pengejaran. Pelaku, lanjut dia, disergap di rumahnya.
Tidak hanya menangkap pelaku, setelah digeledah, polisi menemukan sejumlah barang bukti lainnya.
"Termasuk barang bukti laptop dan sejumlah pakaian yang didapat pelaku dari aksi-aksi sebelumnya," terang Sumiyanto.
Petugas pun menggelandang JE ke Mapolsek Jogoroto untuk diperiksa lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku tujuh kali melakukan aksi tersebut.
"Yang terakhir berhasil kami bekuk," ucap Sumiyanto.
Pelaku nekat mencuri laptop demi memenuhi keinginan anaknya yang masih sekolah.
"Anak saya masuk SMA, butuh laptop. Terpaksa saya mencuri. Sebab, tidak punya uang untuk membelinya," ungkap JE menjawab pertanyaan awak media. (naz/nk/c24/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doooor! Dikira Maling, Polisi Salah Tembak Anak Sendiri
Redaktur & Reporter : Natalia