Mamic Anggap Regulasi LPI Aneh

Jumat, 18 November 2011 – 18:19 WIB

BANDUNG- Peraturan baru yang dirancang oleh PTLPI, yang mengatur bahwa pemain muda dari U-21 harus ditampilkan sebanyak 1.200 menit selama bergulirnya Indonesia Premier League 2011/2012, dinilai pelatih Persib Bandung Drago Mamic sebagai regulasi liga yang aneh

BACA JUGA: Raih Medali, Bonus Uang Cendol

Bahkan, belum ada di liga elite manapun di Dunia menggunakan rancangan kompetisi seperti demikian.

Mamic menuturkan adanya peraturan liga yang demikian justru tidak baik untuk perkembangan para pemain muda
Karena dimana- mana tidak melihat muda atau tuanya sang punggawa

BACA JUGA: Mantan Pemain Kecewa, Muncul Persib 1933

Namun, dilihat dari kemampuan mereka bermain akan menjadi nilai utama bagi pelatih, apakah dirinya layak atau tidak untuk diturunkan.

"Saya sendiri merasa heran dengan regulasi ini
Dimana- mana, pemain harus menunjukan kemampuannya dulu, baru ditunjuk oleh pelatih dengan tidak melihat tua atau mudanya sang pemain," jelasnya kepada wartawan, seperti diberitakan Radar Bandung (grup JPNN).

Ia menuturkan, seharusnya liga super ataupun liga premier mengumpulkan pemain terbaik di bawah u-21 menjadi satu tim

BACA JUGA: Ski Air Borong Emas

Pelatih asal Kroasia ini memberi contohMisalnya saja negara Malaysia yang sudah menjalankan hal ini selama kurang lebih tiga tahunDan itu terbukti bagus untuk pembentukan tim.

"Pemain muda tidak begitu saja bisa terbentuk, butuh proses dan waktu yang cukup untuk membina merekaTapi, bukan dengan cara mengadakan regulasi demikian yang dilakukanBiarkan mereka bisa bersaing dengan pemain lainBila, dia bagus dan memiliki kemampuan yang lebih baik dari seniornya bukan tidak mungkin menjdai pilihan utama," paparnya.

Pelatih yang mengantongi lisensi A-Pro kepelatihan FIFA ini memang sudah banyak pengalaman perihal sepakbola di duniaMaka dari itu dirinya heran ketika mendengar ada regulasi seperti itu di Indonesia.

"Lihat saja Ronaldo, dia bisa menjadi pemain terbaik dunia karena menunjukan kualitasnya dalam bermain bola, bukan karena politik yang dilakukan liga dengan kebijakan demikian," tandasnya.

Eks pelatih Myanmar ini mengungkapkan, hal tersebut sangat tidak perlu dilakukan di liga Indonesia, jika ingin Negara ini maju dan berkembang dalam sepakbolanya" itu tidak bagus untuk kualitas sepakbola di Indonesia," tegasnya.

Pelatih yang sudah malang melintang di sepak bola Asia inni menuturkan, seharusnya tidak ada batasan umur dalam liga iniIa memberi opini misalkan, pemain berumur 20 tahun lebih baik dari seniornya, dia praktis akan mendapatkan kesempatan lebih dalam bermain"Ingat, ini opini saya sebagai pelatih, bukan dari klub," pungkasnya(cr2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah 3 Emas, Silat Juara Umum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler