MAJALENGKA - Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen (YLBKM) Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat meminta agar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (KUKMPerindag) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satpol PP untuk melakukan razia makanan kedaluwarsa maupun ayam tiren (mati kemaren)
Pasalnya, menurut Ketua YLBKM Dedi Barnadji pihaknya kerap menerima keluhan dari masyarakat atau konsumen terkait sejumlah sembako yang dijual di pasaran diduga sudah kadaluwarsa menjelang lebaran
BACA JUGA: H-7 Lebaran, Pasar Tumpah Ditertibkan
“Saat ini memang kami sering mendapatkan laporan dari konsumen terkait dugaan masih adanya sejumlah makanan kadaluwarsa yang masih beredar luas di pasaran termasuk isu daging ayam tiren maupun sapi glonggongan yang bisa membahayakan konsumen, baik di pasar modern maupun pasar tradisionalBACA JUGA: Pabrik Kerupuk Ludes Terbakar
Hal senada juga sempat disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr H Maman Suparman Ghani MARS yang meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap peredaran makanan dan minuman (mamin) kedaluwarsa
BACA JUGA: Membandel, FPI Sweeping Rumah Makan
Kasi Trantib Sahrudin Satpol PP Majalengka membenarkan dugaan adanya sejumlah makanan kedaluwarsa yang masih dijual di pasaranSalah satu buktinya, ungkap dia pihaknya berhasil menyita beberapa jenis makanan seperti susu bayi dan kue serta bumbu masak kedaluwarsa yang masih dipajang di etalase toko modern di wilayah Kecamatan Sukahaji
Selain makanan kedaluarsa, pihaknya juga berhasil mengamankan beberapa minuman beralkohol seperti anggur dan lainya yang dijual bebas di toko tersebut“Untuk mengantisipasi peredaran makanan kedaluwarsa menjelang Idul Fitri ini kami memang sengaja melakukan penyisiran baik di pasar tradisonal maupun modern guna mengamankan sekaligus menertibkan dan menghanguskan jika ditemukan ada makanan maupun minuman kedaluwarsa serta minuman beralkohol yang masih dijual,” ungkapnya.
Sementara itu, munculnya isu peredaran ayam tiren maupun sapi glonggongan mengakibatkan penjuaan daging sempat menurunHal itu diungkapkan Juju (54) pedagang daging yang ada di pasar Leuwimunding.”Akibat munculnya isu itu jelas mempengaruhi penjualan daging, padahal daging yang dijual di pasar ini dijamin cukup bagus dan bersih serta bebas dari penyakit karena memang sudah melalui proses pemeriksaan yang cukup ketat,” paparnya(pai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, Sebagian Tol Sumo Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi