Mampu Membentuk Kekebalan Tubuh, Vaksin Efektif Mencegah Penularan COVID-19

Senin, 23 November 2020 – 23:05 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sosialisasi vaksin perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan kepada masyarakat.

Kemampuan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu seperti COVID-19, membuatnya menjadi alat yang paling efektif untuk mencegah penularan.

BACA JUGA: Dokter Dirga Bicara Soal Efektivitas Vaksin Covid-19

Hal ini dibahas dalam Dialog Produktif bertema 'Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan' yang diselenggarkan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11).

“Setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda, dan vaksin pun tidak akan mendapat izin apabila efektivitasnya rendah. Untuk vaksin COVID-19, WHO menetapkan efektivitas minimal mencapai 50%. Kami berharap vaksin yang ada nanti efektivitasnya lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO," ujar dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam.

BACA JUGA: Tak Masalah Masuk Neraka, Nikita Mirzani: Ketemu Sama Banyak Artis

Vaksin sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat di saat pandemi memang sangat dibutuhkan. Selain penyakit ini berbahaya bagi kesehatan, gejala terinfeksi COVID-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi.

Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien COVID-19 yang terlambat ditangani atau justru mendapat penanganan pada saat gejala dan kondisi yang memburuk.

BACA JUGA: Soal Vaksin, Jokowi: Ini Sampai di Tangan Kita Kapan?

“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari COVID-19, oleh karena itu selalu aware dengan apapun yang dirasakan oleh tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam. Padahal ada gejala terinfeksi COVID-19 di luar demam," saut dr. Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas COVID-19.

dr Driga menyatakan keliru apabila ada anggapan vaksin itu tidak ada gunanya. Karena vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu memproduksi antibodi.

"Dan satu lagi vaksin punya keunggulan yang tidak dimiliki upaya pencegahan yang lain, yaitu vaksin memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik," jelasnya.

Oleh karena itulah banyak dokter dan ahli yang menyatakan bahwa vaksin efektif sebagai alat mencegah penularan COVID-19, selain tentunya terus disiplin menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman).

Informasi yang benar terkait protokol kesehatan dan vaksin perlu masyarakat perbaharui secara berkesinambungan.

“Pada waktu saya terpapar awal April kemarin, protokol kesehatan tidak sebaik saat ini. Masyarakat saat itu juga belum sepenuhnya memahami penyakit ini seperti saat ini. Protokol Kesehatan dan tanggung jawab diri yang tinggi tetap harus kita lakukan untuk bisa keluar dari pandemi ini. Perbarui ilmu dan informasi ini terus menerus, karena dinamikanya cepat, apalagi nanti saat vaksin sudah ditemukan," terang dr. Twindy.

“Sebagai dokter yang menangani pasien COVID-19 sejak Maret, saya melihat COVID-19 ini penyakit yang luar biasa sekali. Selain penyakit ini memang baru dengan penularan yang cepat sekali, memburuknya kondisi pasien pada beberapa kasus kadang juga cepat sekali. Jadi tidak benar apabila COVID-19 ini bisa kita remehkan," imbuh dr. Dirga.

Karena itu, informasi yang benar dan berasal dari narasumber terpercaya di bidang Kesehatan sangat perlu disampaikan kepada publik.

Hal ini mencegah masyarakat terjebak kabar hoax yang menyesatkan.

“Saya yakin untuk vaksin, semua aspek sudah dipertimbangkan. Tapi bukan berarti dengan adanya vaksin, kita menggantungkan semuanya kepada vaksin. Tetap harus ada protokol kesehatan dan melindungi diri sendiri yang adalah tanggung jawab kita. Saring dan jadilah kritis dalam setiap pemberitaan jangan sampai termakan hoax," seru dr. Twindy.(chi/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler