Ma'mun Amir Cerita Tentang Kisah di Balik Nama Bukit Halimun

Minggu, 27 September 2020 – 04:19 WIB
Ma'mun Amir. Foto source for jpnn

jpnn.com, SULAWESI TENGAH - Ma'mun Amir pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Banggai. Tak sedikit pembangunan yang sudah dilakukan Ma'mun Amir, salah satunya yang paling dikenal masyarakat adalah Bukit Halimun, yang merupakan kota baru nan indah dan modern bagi Luwuk.

Di mana di dalamnya terdapat kantor bupati, rumah jabatan bupati, Tugu Maleo dan Masjid Baitul Ma'mun.

BACA JUGA: DPR: Pilkada 2020 akan Sukses Jika Terapkan Protokol Kesehatan

"Sebagai putera dari timur Sulawesi Tengah, Luwuk Kabupaten Banggai saya sangat menyadari dan merasakan bahwa daerah kami tidak begitu dikenal bahkan mungkin tidak dikenal sama sekali. Saat menyebut nama Luwuk atau Banggai, lawan bicara kami akan sambil melototi, mereka akan bertanya; di mana itu? Apakah bisa dilihat dipeta bumi Indonesia?," papar Ma'mun, Sabtu (26/9)

Menurutnya, kegelisahan itu sudah ada sejak menjadi mahasiswa dan bekerja di departemen perdagangan dan perindustrian saat itu pada 1996-2001.

BACA JUGA: Maju di Pilgub Sulteng 2020, Rusdy - Mamun Bertekad Hapus Duka Setelah Bencana

Karena itu dia berjanji akan pulang kampung dan membangun daerahnya. Tujuannya agar orang Luwuk tidak merasa malu lagi mengakui jati dirinya, jadi harus ada ikon yang dibanggakan.

Pascapengundian nomor urut pasangan calon gubernur Sulawesi Tengah dari nomor dua ini bersama rombongan langsung berangkat menuju Luwuk, Kabupaten Banggai.

BACA JUGA: Mamun Lebih Diandalkan

Di sana, dia akan langsung sosialisasi di wilayah Timur Sulawesi tengah. Dan dalam satu waktu nantinya akan ada agenda bersama Rusdy Mastura.

"Alhamdulillah saya dapat kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Pak Cudy, jika terpilih nanti saya juga akan menggagas ide besar untuk Sulawesi Tengah yang membawahi 13 Kabupaten/Kota ini berarti pengabdian saya dan kepercayaan masyarakat semakin luas," imbuhnya

Revitalisasi Infrastruktur Konektivitas Darat, Laut, dan Udara dalam Rangka Mewujudkan Sulteng Sebagai Provinsi Penyangga Ibukota Negara 2024. Merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan Rusdy-Ma'mun pada Sulteng Akses yang nantinya Ma'mun akan fokus di wilayah Timur dan Cudy di wilayah Barat.

"Di Morowali ada kawasan hutan lindung tidak bisa dilewati jalan, nantinya dari kolonedale-petasia akan ada jembatan 42 Kilometer menggunakan tiang panjang. Jika Petasia ke baturumbe tersambung maka Banggai-Morowali sampai ke Kendari yang biasanya menggunakan kapal feri nanti bisa ditempuh melalui jalur darat. Sehingga lebih efektif memangkas waktu dan mempermudah perekonomian masyarakat," tandas Ma'mun.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler