Mana Janji Berantas Prostitusi? Tuh, Masih Banyak PSK

Senin, 22 Agustus 2016 – 17:53 WIB
PSK. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com - SANGATTA – Janji Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalrim,  untuk menutup semua lokalisasi pada 1 Juni 2016, ternyata tak terealisasi.

Pasalnya hingga saat ini, masih banyak lokalisasi yang beroperasi bebas tanpa terkendali. Seperti halnya lokalisasi Tenda Biru Teluk Pandan, Segadur Bengalon, Bintang Belambong Sangkulirang dan lainnya. 

BACA JUGA: Ibu Kaget Lihat Celana Anaknya Diturunin Si Kumbang

Tidak hanya itu, lokalisasi terselubung lainnya, Tempat Hiburan Malam (THM),  hotel, penginapan, panti pijet juga tidak kalah hebat menyajikan kupu-kupu malam.

”Di tempat saya (Bengalon,red) masih saja buka seperti biasa. Belum ada pergerakan sedikitpun. Bahkan di jalan poros mau masuk Bengalon, ada juga cafe baru yang juga menyajikan wanita begituan (PSK,red). Jadi belum ada ditutup sedikitpun,” ujar Kamak (32), warga Bengalon itu.

BACA JUGA: Jemari Rohib Gemetaran Saat Lihat Satu Persatu Jasad Keluarganya

Memang kata dia, sejak 1 Juni 2016 lalu pemerintah sudah berkomitmen untuk menutup semua tempat praktek prostitusi di Kutim. Namun, fakta di lapangan justru terbalik. Bahkan, aktivitas prostitusi tersebut semakin berkembang dan meresahkan masyarakat karena lokasinya yang dekat dengan pemukiman warga.

”Kita berharap bukti nyata. Jangan hanya panas-panas tai ayam saja. Awalnya menggebu-gebu, sekarang melempem. Kalau mau tutup, tutup cepat,” katanya.

BACA JUGA: Kasihan, Cari Makan Masuk Rumah Warga, Ditembak Mati

Senada, Rahmad (31) warga Jalan Pinang juga membenarkan masih banyak wanita yang menjual dirinya dij alanan pada saat tengah malam. Tidak hanya sembunyi-sembunyi, namun banyak juga  yang terang-terangan. 

”Masih saja banyak terlihat. Bahkan, hampir setiap harinya. Tetapi biasanya, baru terlihat pada saat pukul 24.00 keatas,” terangnya.

Dirinya berharap, pemerintah benar-benar membasmi semua PSK yang masih nekat beroperasi. Karena hal ini sangat meresahkan masyarakat. 

”Saat ini kita minta tempat prostitusi saja dulu yang ditutup rata. Seperti halnya di Kampung Kajang. Setelahnya baru tempat terselubung lainnya. Jangan sampai semuanya lepas dan didiamkan begitu saja,” katanya.

Benar saja, hasil pantauan Radar Kutim (Jawa Pos Group) di lapangan, aktivitas prostitusi masih terlihat mencolok. Seperti halnya di sekitar Jalan Poros Sangatta Bontang. 

Saat malam, masih terlihat beberapa wanita yang diduga PSK sambil menggoda pengendara yang melintas. (dy/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pompong Tenggelam, Wali Kota Langsung Pulang dari Luar Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler