Penelitian yang dilakukan University of Queensland menemukan perempuan lajang yang berniat berkeluarga dan memiliki anak, lebih menginginkan pasangannya memiliki wajah yang tercukur bersih dan rapi.
Hasil survei yang melibatkan setidaknya 900 perempuan ini menyimpulkan preferensi terhadap laki-laki berwajah bersih dimotivasi oleh "rasa jijik" terhadap sejumlah parasit, yang mungkin akan ditemukan di dalam jenggot yang lebat.
BACA JUGA: Australia Ubah Sistem Pengupahan, Petani dan Pemetik Buah Keberatan
Barnaby Dixson dari Departemen Psikologi, University of Queensland mengatakan hasil penelitian menunjukkan perempuan cenderung berkurang minatnya terhadap lelaki brewok saat mereka mulai menjajaki hubungan.
Alasannya para perempuan merasa takut pada kutu dan serangga.
BACA JUGA: Polisi Melbourne Tangkap Komplotan Pencopet Terorganisir
"Kami menemukan para perempuan merasa jijik terhadap ektoparasit, seperti kutu yang hidup di kulit, yang secara negatif mempengaruhi preferensi mereka terhadap pria berjenggot," kata Dr Dixson. Photo: Tetapi penelitian ini juga menemukan bahwa secara umum, perempuan suka lelaki berkumis. (891 ABC Adelaide: Brett Williamson)
BACA JUGA: Terpisah Sejak Lahir, Dua Saudara Kembar Asal Makassar Dipersatukan Medsos
Tapi, jangan buru-buru memutuskan untuk memangkas habis jenggot Anda.
Penelitian yang sama juga menemukan perempuan umumnya lebih suka laki-laki berkumis daripada yang dicukur bersih.
Presenter televisi ABC Costa Georgiadis, yang dikenal memiliki jenggot tebal, menertawakan temuan itu. Photo: Host program acara Gardening Australia, Costa Georgiadis, telah memelihara janggutnya selama 30 tahun dan mengatakan tidak akan mencukurnya. (ABC)
"Saya tahu apa yang terjadi di dalam jenggotku dan tidak ada apa-apa di sana, Anda bisa datang dan mencium sendiri aromanya, saya membersihkan dan mencucinya."
Costa, yang telah berjenggot selama hampir 30 tahun, mengatakan dia tidak akan mencukurnya dalam waktu dekat.
"Mereka [perempuan] akan benar-benar menyukainya atau tidak menyukainya. Jumlah [perempuan] yang ada di tengah [kedua preferensi] itu tidak banyak," kata Costa.
Dia juga mengungkapkan, keputusannya untuk tetap memelihara jenggot merupakan sikap dan penyataan yang nyata atas konsep keberlanjutan.
"Faktanya adalah saya bisa bangun di pagi hari dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk perawatan, dan tidak ada pisau cukur sekali pakai yang digunakan di wajah saya selama 30 tahun."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Telur Sampai Cendol, Warga Indonesia Bantu Korban Kebakaran Australia