jpnn.com - JAKARTA – Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menyatakan, pada triwulan pertama, harga rumah bertumbuh 0,99 persen dibanding kuartal empat 2015.
Pada triwulan kedua, perlambatan pertumbuhan harga menjadi 0,64 persen. ’’Perlambatan kenaikan harga properti residensial masih berlanjut pada triwulan ketiga 2016,’’ katanya kemarin.
BACA JUGA: Promo Gencar, Permintaan Mifi Smartfren Naik 5 Kali Lipat
Naiknya harga rumah tertinggi terjadi di Manado, yakni 7,52 persen. Kenaikan harga tersebut disebabkan pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan seluruh bagian kota yang diikuti pembangunan kantor pemerintahan dan fasilitas umum.
Berbeda dengan Makassar yang justru mengalami penurunan 0,17 persen karena developer getol memberikan diskon karena lesunya permintan rumah. Sementara itu, penjualan rumah pada triwulan kedua meningkat 4,02 persen.
BACA JUGA: Konsumsi Tumbuh, Industri Makanan dan Minuman Positif
Artinya, pencapaian tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan penjualan rumah pada triwulan pertama, yaitu 1,51 persen.
’’Penjualan meningkat pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe kecil, sejalan dengan adanya program pembangunan rumah murah oleh pemerintah,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Tarif PPh Berpeluang Samai PPN
BI juga mencatat pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang. Hal itu disebabkan 57 persen pengembang yang menggunakan dana sendiri untuk membangun rumah.
Sedangkan sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi pembiayaan perbankan melalui kredit pemilikan rumah (KPR), khususnya rumah tipe kecil dan menengah. (dee/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Daftar Harga Lima Tipe Toyota Calya di Pameran GIIAS
Redaktur : Tim Redaksi