Promo Gencar, Permintaan Mifi Smartfren Naik 5 Kali Lipat

Jumat, 12 Agustus 2016 – 09:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - UBUD - PT Smartfren Telecom Tbk memilih fokus menggarap pasar modem portabel yang sangat besar. Ceruk pasar mobile wifi (MiFi) di Indonesia diperkirakan 13,4 juta konsumen.

”Dari segi bisnis pun MiFi memang menggiurkan operator selular. Soalnya, ARPU (average revenue per user)-nya lebih tinggi dibanding pelanggan 4G lainnya,” kata Division Head Smartphone Business Smartfren Sukoco Purwokardjono kemarin (11/8).

BACA JUGA: Konsumsi Tumbuh, Industri Makanan dan Minuman Positif

Menurut Sukoco, pendapatan per pengguna MiFi mencapai dua kali lipat jika dibandingkan dengan ARPU pelanggan 4G Smartfren dari pengguna telepon selular.

Saat ini ARPU pelanggan 4G Smartfren dari pengguna ponsel rata-rata Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu. Awalnya, Smartfren menargetkan penjualan 1 juta unit MiFi tahun ini.

BACA JUGA: Tarif PPh Berpeluang Samai PPN

Namun, pada semester pertama lalu, penjualan MiFi rata-rata 3–7 ribu unit per hari. ”Kenyataannya, saat ini bisa terjual di atas satu juta unit,” ujarnya.

Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra menambahkan, penjualan modem internet untuk komputer saat ini menurun 10–15 persen per tahun karena anjloknya pengguna desktop.

BACA JUGA: Ini Daftar Harga Lima Tipe Toyota Calya di Pameran GIIAS

Pada saat yang sama, pasar MiFi justru mengalami perluasan pasar sehingga berdampak terhadap akselerasi penggunaan 4G. Awalnya, Smartfren meluncurkan MiFi untuk melayani kebutuhan pengguna internet yang memiliki lebih dari satu perangkat alat komunikasi.

Namun, Smartfren justru menemukan ceruk pasar baru. Yakni, pengguna internet yang ingin menikmati layanan selular 4G, tetapi tidak mau membeli ponsel khusus 4G. Kehadiran MiFi menjawab kebutuhan tersebut.

Promo yang gencar pun mendongkrak penjualan. Sebelum promo, penjualan MiFi Smartfren hanya tumbuh 20 persen. Dengan promo yang gencar, permintaan MiFi tumbuh hingga lima kali lipat.

Sekitar 90 persen penjualan MiFi berasal dari Jawa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen berada di Jabodetabek. Sisanya berada di kota-kota besar dengan jumlah mahasiswa yang besar. Misalnya, Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Bali, dan Malang.

Melihat animo masyarakat, Roberto optimistis penetrasi 4G di Indonesia lebih cepat dibanding penetrasi 3G. Hal itu ditunjang dengan sekitar 54,4 persen ponsel yang beredar saat ini yang menunjang teknologi 4G. ”Prediksi kami sampai akhir tahun akan mencapai 70–80 persen,” terangnya.

Smartfren kini menyiapkan teknologi MiFi yang memadukan transfer data, suara, dan pesan. Operator tersebut juga agresif memperluas area layanan 4G LTE dari hanya dua kota pada Juli 2015 menjadi 188 kota pada semester pertama 2016.

”Kami menargetkan 90 persen populasi ter-cover Smartfren pada tiga tahun ke depan,” ujarnya. (vir/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Agunan Kredit Dominasi Sengketa Perbankan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler