jpnn.com - ALLAH SWT menciptakan manusia dengan beragam kelebihan yang tidak diberikan kepada mahkluk yang lain. Potensi yang Allah SWT berikan bahkan melampaui apa-apa yang diberikan kepada makhluk sekelas malaikat. Hal ini Allah SWT tegaskan langsung lewat firman-Nya dalam Alquran surat Al-Isro ayat 115-116. "Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
Allah SWT pun mengistimewakan manusia dengan memerintahkan seluruh makhluk di alam raya ini untuk sujud dan menyembah kepada manusia pertama bernama Adam. Sebuah penghormatan luar biasa yang belum pernah Allah SWT berikan kepada mahkluk selain manusia. Tak heran jika Dia mewasiatkan bumi ini untuk dikelola dan diurus oleh manusia. Persoalannya sekarang adalah apakah sudah cukup bekal dan potensi yang manusia dapatkan untuk berhasil menjadi pemimpin di muka bumi ini?
BACA JUGA: Ramadan Menuntut Kita untuk Peka Terhadap Lingkungan
Jika menilik sejarah ummat terdahulu dan menyaksikan langsung kehidupan manusia saat ini, sudah pasti jawabannya belum cukup. Manusia harus menyadari bahwa dia memerlukan tambahan energi yang bisa membantu menguatkan menjadi pribadi yang kuat. Energi tersebut adalah doa. Ya, doa. Doa adalah senjata seorang mukmin untuk melengkapi ikhtiar yang dijalankan. Doa adalah upaya kita untuk menghadirkan Allah SWT ke dalam setiap persoalan.
Kekuatannya pun sudah pasti sangat dahsyat karena lewat doa jarak kita dengan Allah SWT akan terasa semakin dekat. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat QS Albaqarah ayat 186. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
BACA JUGA: Menjadi Anak Didik Ramadhan yang Sukses
Di bulan Ramadan ini, alangkah baiknya jika kekuatan doa kita hadirkan di seluruh rutinitas kita.
Ada beberapa alasan kenapa bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat dan terbaik untuk doa kita panjatkan. Salah satunya karena doa orang yang tengah berpuasa langsung diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi," hadits riwayat Imam Ahmad. Kita yang berada dalam bulan Ramadan ini menjadi salah satu kategori dari doa yang tidak ditolak oleh Allah SWT.
BACA JUGA: Memaksimalkan Ibadah Ramadan di Malam Hari
Oleh karena itu tidak ada alasan untuk absen berdoa di bulan ini. Sebab, sekaya dan setinggi apapun pangkat kita sudah pasti membutuhkan peran Allah SWT lewat bantuan doa. Apalagi, Allah SWT menjamin bagi orang yang berdoa di bulan ini akan dikabulkan. Allah SWT sebenarnya sudah tau apa yang kita butuhkan dalam hidup ini. Dia pun amat sangat mudah memberikannya tanpa bantuan doa sekalipun.
Tapi lewat doa Allah SWT ingin melihat hamba-Nya yang selalu bergantung dan berharap kepada-Nya. Dengan doa Dia bisa membedakan siapa manusia yang berserah diri pada-Nya secara total, dan siapa manusia yang setengah-setengah atau bahkan ingkar terhadap nikmat-Nya.
Allah SWT menegaskan lewat firman-Nya bahwa pada hakikatnya seluruh manusia membutuhkan doa. Dalam Alquran surat Fathir ayat 15, "Hai manusia, kamulah orang-orang yang butuh kepada Allah SWT, dan Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji." Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW dengan tegas menyatakan bahwa Allah SWT akan sangat marah jika manusia tidak berdoa kepada-Nya. "Barang siapa yang tidak meminta kepada-Nya, Allah SWT akan marah kepadanya."
Istri Rasulullah SAW Aisyah bahkan selalu menjumpai suaminya menangis di sepertiga malam sambil berdoa. Aisyah pun sempat heran dan bertanya langsung kepada Rasulullah, kenapa harus berdoa sampai menangis seperti itu? Bukankah Rasulullah SAW kekasih Allah SWT yang sudah pasti mendapat segala kemudahan di dunia dan akhirat.
Jika Rasulullah SAW saja membutuhkan doa, lantas kenapa kita tidak mau meningkatkan semangat dan bobot doa kita di bulan ini. Ada banyak kebutuhan yang pasti kita perlukan dan adukan kepada Allag SWT. Mulai dari kesehatan, rizki, hingga kesehatan dan rizki sahabat dan keluarga kita.
Bahkan, dengan memasukkan nama-nama orang lain dalam setiap bait doa kita menjadi bukti bahwa kita peduli dengan sesama. Persis seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang semasa hidupnya selalu menyelipkan doa keselamatan bagi para sahabat dan ummatnya.
Memang zaman saat ini sudah menuntut kita untuk individualistik. Jangankan sifat gotong royong untuk membangun fasilitas publik seperti yang biasa orang tua kita lakukan di zaman dulu, kualitas komunikasi antar kita pun sudah semakin memudar. Komunikasi antar kita sudah diwakili oleh alat yang namanya tekhnologi. Budaya silaturrahmi dengan bertatap muka secara langsung yang dibangun lama oleh orang para pendahulu dalam waktu sekejap dirampas oleh makhluk bernama tekhnologi.
Oleh sebab itu, jangan sampai doa juga dibabat habis oleh tekhnologi dan zaman yang semakin tak menentu ini. Kita khawatir jika kita mulai menjauh dan meninggalkan kebiasaan berdoa maka di masa mendatang akan ada alat yang bisa mereduksi kegiatan berdoa ini. Bulan Ramadhan harus jadi momentum untuk kita mengembalikan apa yang sudah memudar dan hilang dari kehidupan kita sebagai seorang muslim. Salah satunya tentang kebiasaan berdoa.
Semoga Allah SWT selalu menolong dan memasukkan kita menjadi hamba-Nya yang kuat. Tentu kekuatan lahiriyah yang dipadu apik dengan kekuatan doa. Amin. (adv/*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surya University Gandeng Kabupaten Landak untuk Kembangkan Potensi Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi