jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya menekan angka kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan menggalakkan kampanye keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Melalui Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PK3), kementerian yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu semakin gencar menyebarkan informasi mengenai Sistem Manajemen K3 (SMK3) ke kalangan usaha dan pekerja. dengan memanfaatkan Teknologi informasi (TI) dan media sosial.
Kepala Pusat K3, Kemnakertrans RI, Dewi Rahayu mengungkapkan, angka kecelakaan kerja di Indonesia dari tahun-ke tahun justru menunjukkan peningkatan. Menurutnya, trend kenaikan itu bida dilihat dari angka klaim di PT Jamsostek. Data Jamsostek menunjukkan, total angka kecelakaan kerja periode 2010 mencapai 86.693 kasus dengan jumlah klaim sebesar Rp 358.45 miliar. Pada tahun 2011, angka klaim akibat kecelakaan kerja meningkat menjadi Rp 401,2 miliar dan pada 2012 naik lagi menjadi Rp 504 miliar.
BACA JUGA: Marissa Haque Desak SBY Tunjuk Pjs Gubernur Banten
"Ini merupakan indikasi bahwa kesadaran untuk melaksanakan program K3 di lingkungan kerja masih perlu ditingkatkan. Masih diperlukan upaya yang lebih keras untuk mendorong penerapan standard-standard K3 melalui SMK3 di lingkungan industri," kata Dewi dalam keterangan persnya ke media, Jumat (20/12).
Dalam rangka menyebarkan SMK3 itu pula, pada Rabu (18/12) lalu Pusat K3 Kemnakertrans menggelar lokakarya sehari dengan tema “Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Jejaring Sosial Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Kelembagaan” sekaligus peluncuran web portal Pusat K3 dan akun Pusat K3 di media sosial. Hadir sebagai narasumber pada lokakarya itu antara lain praktisi IT Nukman Luthfie, Imam Suyono, Jalu Pradono dan Priyandiono.
BACA JUGA: Sewa Pengacara Ladeni Serangan, SBY Dipuji PKS
"Kalau hanya mengandalkan strategi yang sifatnya konvensional, rasanya sulit untuk sampai pada fungsi penyebarluasan informasi K3 secara komprehensif. Mau tidak mau kami harus mengikuti perkembangan jaman, karena itu, mulai saat ini kami juga memanfaatkan jejaring media sosial, baik Twitter maupun Facebook sebagai sarana penyebaran informasi K3," lanjut Dewi.
Untuk Twitter, PK3 menggunakan akun @pusatk3. Sedangkan untuk laman portalnya, Pusat K3 menggunakan alamat www.pusatk3.com. Dewi menjelaskan, pihaknya akan terus memperbarui informasi di laman PK3 sehingga semakin informatif dan menarik. Laman PK3 itu menampilkan ringkasan berita dan informasi, sehingga dapat diakses melalui smartphone dan semua jenis gadget.
BACA JUGA: Polri Tetap Beri Bantuan Hukum untuk Djoko
“Kami akan berupaya keras agar pada saatnya nanti situs Pusat K3 dapat betul-betul berperan sebagai portal berita khusus K3. Dengan demikian merupakan suatu keniscayaan bahwa, Indonesia mampu mencapai Budaya K3 Tahun 2015 seperti yang telah dicanangkan oleh Menakertrans,” pungkas Dewi.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri PU Tak Pernah Keluarkan Rekomendasi untuk Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi