Mangsa Makin Sedikit, Ular Piton Teror Warga Bontang

Sabtu, 24 Juni 2017 – 01:28 WIB
PANTANG PULANG: Para petugas Disdamkartan saat mencari keberadaaan ular piton yang bersarang di bawah kolong rumah. Tampak salah satu ular yang berhasil diamankan petugas. FOTO: FAHMI FAJRI/BONTANG POST/JPNN

jpnn.com, BONTANG - Warga Bontang, Kalimantan Timur sering diteror ular piton dalam beberapa waktu terakhir.

Bahkan, beberapa warga mengalami luka cukup serius karena digigit hewan melata itu.

BACA JUGA: Miris! Kondisi Terkini Murid SD yang 4 Kali Digituin Guru

Kepala Disdamkartan Bontang Mohammad Yani menjelaskan, selama empat bulan terakhir, pihaknya berhasil menangkap tujuh ekor ular piton.

Ular paling besar yang berhasil ditangkap memiliki panjang sekitar empat meter.

BACA JUGA: Pak Guru Ajak Murid SD Nonton Film Panas, Begituan 4 Kali

“Sedangkan yang ditangkap warga dan diserahkan ke PMK empat ekor sehingga total menjadi sebelas ekor,” jelas Yani, Rabu (22/6).

Di sisi lain, Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Nur Patria mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan ular piton muncul di permukiman.

BACA JUGA: Sedang Memotong Rumput, Arit Kena Piton, Geger

Yakni, ketersediaan pakan yang tidak mencukupi, tempat berlindung yang sudah tidak aman, dan ketiadaan air.

Dari tiga faktor tersebut, sambung Nur, minimnya ketersediaan pangan serta tempat berlindung yang sudah tidak aman menjadi pemicu utama.

Menurut dia, ekosistem yang dihuni ular tersebut kemungkinan sudah tidak seimbang karena siklus rantai makanan yang terputus.

Tidak hanya di TNK, tetapi juga di hutan lindung, ruang terbuka hijau (RTH), maupun di tempat-tempat yang sebelumnya merupakan kantong-kantong makanan bagi ular.

“Namun, wilayah TNK di Bontang ini sebagian besar adalah hutan mangrove. Sementara kita ketahui bersama, saat ini banyak hutan lindung dan RTH yang justru dialihfungsikan menjadi permukiman warga. Sehingga fungsi utamanya hilang,” ujar Nur.

Nur menambahkan, ular piton muncul karena habitatnya sudah dirusak atau dialihfungsikan oleh manusia untuk kepentingan pribadi.

Misalnya, untuk bangunan maupun aktivitas lainnya. Alhasil, ular-ular tersebut tak memiliki tempat tinggal lagi.

“Jadi, sebenarnya bukan ular itu yang muncul ke warga. Namun, bisa jadi di situ tempat awal mulanya dia hidup. Karena tidak mendapatkan makanan, akhirnya ular tadi mencari hingga ke permukiman warga,” jelas Nur. (bbg/ak/ver)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Modus Ibu dan Anak Mencuri di Toko


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler