jpnn.com, BANDUNG - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin dinyatakan bebas murni setelah dua bulan menjalani masa cuti menjelang bebas di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung.
Pembimbing Kemasyarakatan Madya Bapas Bandung Budiana mengatakan, Nazaruddin menjalani cuti menjelang bebas sejak 14 Juni 2020.
BACA JUGA: Nazaruddin Eks Bendum Demokrat Sebenarnya Berhak Bebas Bersyarat, tetapi...
Selama itu, kata Budiana, terpidana korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang tersebut telah melakukan wajib lapor sebanyak sembilan kali.
"Selama menjalani bimbingan selalu komunikasi dengan PK, di mana pun keadaan yang bersangkutan, saya selaku pembimbing kemasyarakatannya mengetahui secara pasti," kata Budiana di Bapas Bandung, Kota Bandung, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Pengakuan Sukarelawan Usai 24 Jam Disuntik Vaksin COVID-19, Mengejutkan
Dia memastikan Nazaruddin berperilaku baik selama dalam masa bimbingan cuti menjelang bebas.
Menurut dia, Nazaruddin dibebaskan sesuai jadwal karena telah menaati aturan yang ditetapkan.
BACA JUGA: SS Hamil, WN Taiwan Ogah Bertanggung Jawab, Akhirnya Terjadi Pembantaian
"Saya hari ini akan menyerahkan surat selesai menjalani masa cuti menjelang bebasnya," katanya.
Nazaruddin mengaku mengambil hikmah setelah dirinya menghirup udara bebas. Mantan anggota DPR itu seharusnya bebas pada 2025, namun sudah keluar dari Lapas Sukamiskin sejak masa cuti menjelang bebas karena berbagai remisi.
"Mungkin ini memang yang terbaik buat saya, ke depan semua pengalaman akan ada hikmanyalah," kata Nazaruddin.
Nazaruddin pada kasus Wisma Atlet terbukti menerima suap Rp 4,6 miliar dari mantan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) M El Idris sehingga divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara. Namun, Mahkamah Agung memperberat hukuman itu menjadi 7 tahun penjara.
Selain itu, Nazaruddin juga dinyatakan bersalah dan dihukum 6 tahun penjara dalam perkara tindak pidana pencucian uang dari PT DGI dan PT Nindya Karya untuk sejumlah proyek yang jumlahnya mencapai Rp 40,37 miliar. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti