Mantan Engineer Tuduh Meta Sengaja Menyembunyikan Konten Pro-Palestina

Jumat, 07 Juni 2024 – 08:05 WIB
Ilustrasi Meta digugat oleh mantan karyawan. Foto: Meta/deadline.com

jpnn.com - Mantan engineer Meta berkebangsaan Palestina-Amerika, Ferras Hamad melayangkan gugatan dengan menuduh induk Faceebok dan Instagram itu sengaja menyembunyikan konten pro-Palestina di platform media sosial mereka.

Sebelumnya, Ferras Hamad adalah karyawan Meta yang tergabung dalam tim machine learning, dan diberhentikan pada Februari silam.

BACA JUGA: Meta Siapkan Banyak Fitur Baru Untuk Threads

Dalam gugatan di pengadilan California, Ferras menyebut Meta melakukan diskriminasi, pemberhentian tidak sah, dan lainnya.

Dia yakin Meta memecatnya setelah dirinya memperbaiki bug yang menyebabkan unggahan Instagram bertema Palestina terdampak.

BACA JUGA: Meta AI Hadir di Kolom Pencarian Instagram

Ferras Hamad juga menuduh Meta memiliki pola bias terhadap warga Palestina.

Juru bicara Meta Andy Stone menyebut Ferras Hamad dipecat karena melanggar kebijakan akses data perusahaan, yang membatasi apa yang dapat dilakukan karyawan dengan berbagai jenis data.

BACA JUGA: Gegara Ini, Meta Akan Menyetop Sementara Threads di Turki

Klaim Hamad mencerminkan kritik lama kelompok HAM atas tindakan Meta memoderasi konten tentang Israel dan wilayah Palestina.

Konsultan SDM Bryan Driscoll menyebut tindakan Meta tercela, tetapi tidak mengejutkan, mengingat rekam jejak perusahaan dalam moderasi dan bias konten.

"Gugatan itu menuduh Meta memecat engineer karena menyampaikan kekhawatiran tentang perusahaan tersebut menekan konten pro Palestina di Instagram. Jika benar, ini berdampak besar, baik terhadap kredibilitas Meta, yang tampaknya tidak dipedulikan orang, maupun terhadap isu lebih luas soal kebebasan berpendapat dan sensor di bidang teknologi," tutur Bryan.

Dia melanjutkan ditekannya konten politik apa pun, terutama terkait Gaza, menyoroti kekuatan dan tanggung jawab raksasa teknologi terhadap wacana publik.

Menurutnya, umumnya pengguna medsos tak menyadari seluk-beluk moderasi konten, Meta kemungkinan besar takkan terpengaruh kasus ini dalam jangka panjang.

Namun, Meta dapat menghadapi konsekuensi finansial dan pukulan jangka pendek terhadap citranya.

"Persepsi bias dalam moderasi konten dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan pengguna, tetapi jujur saja para pengguna fanatik Facebook dan Instagram tidak akan kemana-mana," tambah Bryan. (reuters/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Ada Perusahaan Melakukan Politisasi Bisnis Pakai Isu Palestina


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler