Mantan Hakim Rela Bertukar Tempat dengan Pencari Suaka

Jumat, 02 September 2016 – 08:21 WIB
Pusat penahanan pengungsi dan pencari suaka Australia di Pulau Manus. Foto: Ben Doherty for Guardian

jpnn.com - CANBERRA - Seorang pensiunan hakim di Australia, Jim Macken menjadi perhatian di Negeri Kanguru. Kamis (1/9), Macken menjadi pembicaraan semua kalangan.

Gara-garanya sepucuk surat resmi yang dia kirim kepada Menteri Imigrasi Peter Dutton. Macken menawarkan diri untuk bertukar tempat dengan seorang pencari suaka di kamp pengungsian di Republik Nauru dan Pulau Manus, Papua Nugini.

BACA JUGA: Trump Mau Bikin Pagar, Minta Dibayari, Meksiko Ogah

Macken mengaku tidak keberatan kehilangan statusnya sebagai warga Australia demi memberikan tempat bagi seorang pencari suaka. ”Saya paham bahwa apa yang saya tawarkan ini hal tidak biasa. Tapi, saya menawarkannya dengan tulus,” tulis pria 88 tahun itu. 

Dalam suratnya, Macken menggunakan istilah body swap untuk menyebut pertukaran tempat dengan pencari suaka tersebut. Nantinya, seorang pencari suaka akan menempati posisinya sebagai warga Negeri Kanguru. Sementara itu, dia bakal tinggal di kamp penampungan yang selama ini menjadi rumah si pencari suaka. Dia mengaku tidak keberatan jika harus menghabiskan sisa hidupnya di Nauru atau Manus. 

BACA JUGA: Gara-gara Manipulasi APBN, Presiden Brasil Dicopot

”Alasan yang mendasari kenekatan saya ini sangat sederhana. Yakni, saya tidak bisa lagi berdiam diri menyaksikan banyak pria dan wanita serta anak-anak tak berdosa menjalani kehidupan yang tidak menyenangkan di Nauru dan Manus,” tutur Macken. 

Bagian terburuknya, situasi itu sengaja diciptakan Pemerintah Australia agar tidak ada lagi pengungsi atau pencari suaka yang lari ke Benua Selatan tersebut. "Pemerintah jelas menjadikan para pengungsi dan pencari suaka di kamp-kamp penampungan itu sebagai tameng manusia. Itu namanya tidak bermoral,” tegasnya dalam surat yang juga dialamatkan kepada Perdana Menteri (PM) Malcolm Turnbull dan Ketua Partai Buruh Bill Shorten tersebut.

BACA JUGA: Bu Isabelle Ketahuan Indehoi dengan Siswa, tapi Mengaku Lupa

Sayangnya, surat yang sudah sekitar sebulan lalu dikirim itu belum mendapatkan jawaban apa pun. 

Kemarin jubir Dutton di Kementerian Imigrasi menyatakan bahwa pihaknya akan lebih dulu mengecek seluruh surat yang masuk. Dia menolak berkomentar tentang ide Macken. Turnbull dan Shorten pun belum berkomentar apa pun. Padahal, mereka juga disurati. ”Nothing to lose. Saya tidak akan mengalami kerugian apa pun dengan mengusulkan body swap. Ini kesempatan sekali seumur hidup,” ungkap Macken. (bbc/hep/c20/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Lansia Meregang Nyawa karena Banjir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler