Mantan Istri Bupati Disekap dan Dihajar Tiga Pria Bersebo

Senin, 26 September 2016 – 14:17 WIB
Monalisa dirawat di Ruang IGD, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh. Foto: Rakyat Aceh/JPNN.com

jpnn.com - MEULABOH – Monalisa (39) disekap tiga pria bersebo  di kediamannya Jalan  Swadaya Meulaboh, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Ahad (25/9) pagi. 

Pelaku juga menyumpal mulut mantan istri Bupati Nagan Raya Zulkarnaini itu. Kaki dan tangan korban juga diikat, alntas dipukul..

BACA JUGA: Ternyata! Australia Minta Tak Ada Tuntutan Mati di Kasus Jessica

Saat ditemukan, Monalisa terbujur bersimbah darah di lantai perkarangan rumahnya. Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho, melalui Kabag Ops Kompol Budi Darma, menjelaskan insiden tersebut awalnya diketahui salah seorang penarik becak yang kebetulan melintas. Ia lantas melaporkan ke piket Mapolres.

Mendapat laporan warga, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara. “Melihat polisi tiba, korban minta tolong sambil berkata ada perampokan," kata Budi Darma, seperti diberitakan Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Mana CCTV Asli Saat Kejadian Mirna Tewas?

Petugas lantas melarikan Monalisa ke rumah sakit umum Cut Nyak Dhien Meulaboh. 

Kompol Budi, menyebutkan, tiga pria bersebo masuk rumah lewat pintu belakang.

BACA JUGA: Reza Artamevia Kok Belum Muncul juga?

Saat itu Monalisa hanya bersama putranya, T Sultan Iskandar (14) yang tidur di kamarnya. Kepada polisi, Monalisa mengaku ia berpapasan dengan tiga pria bersebo saat hendak ke kamar kecil.

“Pengakuan korban, ia langsung disekap, dan dipukul pakai batu. Mulut disumpal, kaki dan tangan di ikat,” jelasnya. 

Aksi pemukulan dihentikan tiga pelaku setelah Monalisa berpura-pura pingsan.

Menurut Kompol Budi, korban berkeyakinan dirinya telah dirampok. Ia bahkan menduga perhiasannya telah hilang. 

“Tapi saat kami (Polisi) periksa ulang, kotak perhiasan masih terkunci rapat dan terletak pada tempatnya,” kata Budi.

Hingga kemarin malam, pihak kepolisian belum dapat memastikan apa motif pelaku. Apalagi barang berharga milik korban belum pasti hilang.

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) petugas menemukan dua titik lokasi darah tercecer, di dalam kamar belakang dan lantai halaman rumah. 

Juga ditemukan sarung tangan yang diperkiraan digunakan pelaku untuk menghilangkan jejak.

“Barang Bukti yang telah kami amankan, bantal dan baju bernoda darah, tali, serta sapu tangan yang diduga digunakan pelaku,” rincinya.

Hingga kemarin, aparat kepolisian masih kesulitan meminta keterangan korban. Pasalnya Monalisa masih dalam kondisi trauma dan menjalani perawatan medis. ”Di rumah sakit, korban dalam pengawasan ketat kami,” tegas Budi.

Putra Monalisa, T Sultan Iskandar (14), saat berada di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Aceh Barat, mengakui tidak tahu tentang insiden penyekapan pagi hari yang menimpa ibunya. 

Ia sadar telah terjadi insiden di kediamannya, setelah beberapa polisi menggedor pintu kamarnya.”Saya tahu setelah pak polisi membangunkan saya,” jawabnya polos.

Setiba di Ruang IGD, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Monalisa langsung ditangani beberapa petugas medis.

Dokter piket, dr Weraneta, menjelaskan, Monalisa mengalami luka robek pada pelipis sebelah kiri dan luka memar pada mata.

Luka sobek sepanjang 6 Cm dan lebar 1 Cm tersebut, diprediksikan akibat terkena benda tajam. Sedangkan memar bagian matanya, terkena hantaman benda tumpul.

”Saat sampai ke sini (IGD-red), pasien dalam kondisi sadar. Hanya mengeluh sakit saja,” jelas dr Weraneta. (den/mai/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahli Sebut Harus Ada Motif dalam Kasus Pembunuhan Berencana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler