Mantan KaBIN Tegaskan Intel Indonesia Juga Ganggu Australia

Kamis, 21 November 2013 – 13:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono menyatakan, tidak ada yang istimewa dengan aksi penyadapan oleh Australia terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lingkaran dekatnya. Menurut Hendro, penyadapan adalah hal normal dalam kegiatan intelijen.

Dalam wawancara dengan Fairfax Media yang dirilis harian The Age di Australia edisi hari ini, Hendro mengungkapkan, intelijen justru akan disalahkan kalau tidak memata-matai. "Betapa bodohnya kalau intelijen tidak memata-matai," ucapnya.

BACA JUGA: Kerjasama Intelijen jangan Timbulkan Ketergantungan Teknologi

Menurutnya, intelijen harus mematai-matai dirinya sendiri, mematai-matai temannya dan memata-matai musuhnya. "Dia harus melakukan itu," tegasnya.

Hendro menambahkan, intelijen Indonesia juga melakukan aksi serupa terhadap negara lain. Misalnya, kata Hendro, BIN pada 2004 pernah mengganggu para politisi Australia.

BACA JUGA: NasDem Targetkan Jaring 20 Juta Kader Sebelum Pemilu

Pemilik nama lengkap Abdullah Mahmud Hendropriyono itu menegaskan, intelijen Indonesia punya kemampuan yang baik dalam hal penyadapan maupun kontrapenyadapan. Hendro bahkan memberi warning kepada intelijen Australia tentang kemungkinan para telik sandi Indonesia menyadap para petinggi di Negeri Kanguru itu.

Dalam sebuah wawancara dengan Nine Network's Sun-day tahun 2004, Hendro pernah mengungkapkan tentang aksi anak buahnya menyadap para politisi Australia. Menurut Hendro, dia sengaja mengungkap hal itu justru demi meningkatkan kemampuan intelijen Australia.

BACA JUGA: Istri Anas Dicegah Ke Luar Negeri

"Saya punya hubungan baik dengan teman saya, Direktur ASIS dan ASIO (lembaga intelijen Australia, red) dan saya ingin mereka lebih waspada untuk meningkatkan kemampuan intelijen mereka, makanya saya sebutkan; 'Saya sadap anda'. Dan akhirnya intelijen Australia memiliki anggaran lebih untuk kontraintelijen," ucapnya.

Lebih lanjut Hendro mengatakan, tugas intelijen memang mengumpulkan informasi. Penyadapan, lanjutnya, juga bagian dari upaya mengumpulkan informasi. "Penyadapan adalah cara yang paling bisa diandalkan untuk mengonformasi informasi yang terkumpul," tegasnya.

Lantas mengapa aksi penyadapan oleh intelijen Indonesia selama ini tak terungkap? "Intelijen Indonesia itu pintar, jadi tidak perlu diungkap (ke publik, red)," ucapnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apresiasi Polri Koreksi Proyek TNKB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler