jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) berubah nama kembali ke nama awal saat didirikan pada 1999 lalu, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKP Said Salahudin, perubahan nama disepakati pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar di Jakarta 25 Mei lalu.
BACA JUGA: Sekjen PKP Said Salahudin: Saya Risau dengan Polarisasi Politik
"Perubahan AD/ART ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham)," ujar Said dalam keterangannya, Kamis (2/9).
Menurut Said, Munaslub juga menetapkan adanya perubahan kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN).
BACA JUGA: Siap Kerja Keras Dukung Jenderal Andika Maju di Pilpres 2024
"Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono digantikan oleh Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien sebagai Ketua Umum PKP terpilih Periode 2021–2026," ucapnya.
Yussuf bukanlah orang sembarangan.
BACA JUGA: Geisz Sebut Anies Dijegal, Sindiran Ferdinand Hutahaean Menohok
Dia salah satu tokoh senior di militer dari matra Angkatan Laut yang sangat disegani, satu angkatan dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum DPP partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saat masih aktif di militer, Pak Yussuf pernah menjadi komandan pasukan khusus Detasemen Jalamangkara atau dikenal dengan nama Denjaka."
"Beliau juga pernah menjadi Asisten Operasi Korps Marinir, Komandan Lantamal V Maluku/Irian Jaya, sampai dengan terakhir menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran TNI AL," ucapnya.
Setelah purna-tugas, Yussuf Solichien tetap mengabdi kepada negara lewat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Sudah tiga periode berturut-turut dia dipercaya sebagai Ketua HNSI sampai sekarang.
HNSI mempunyai anggota berjumlah 17 juta jiwa.
"Gagasan-gagasan beliau seputar kemaritiman, perikanan, dan perbaikan kesejahteraan nelayan pun luar bisa sekali. Tidak berlebihan jika para nelayan di Indonesia memberi label 'Bapak Nelayan Indonesia'," ucapnya.
Nama lain yang masuk struktur DPN PKP adalah Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai Ketua Dewan Pembina.
Try Sutrisno merupakan salah satu Pendiri PKP bersama almarhum Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat.
Try Sutrisno juga tercatat sebagai Wakil Presiden ke-6 RI.
"Tidak kita temui di republik ini, ada tokoh seangkatan beliau yang masih mau mengurusi partai. Ini kan luar biasa. Bahkan sekarang ini saya lihat beliau sedang semangat-semangatnya membesarkan PKP," katanya.
Mantan Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini kemudian menyebut nama pengurus PKP lainnya.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Aslizar N. Tanjung didapuk sebagai Wakil Ketua Umum.
Aslizar tercatat pernah membesarkan pasukan elite Kopassus dan juga sebagai Kapuspen TNI.
Tokoh lainnya adalah Marsekal Muda (Purn) Kusnadi Kardi, mantan petinggi Angkatan Udara, Laksamana Muda (Purn) Rosihan Arsyad, mantan tokoh penting Angkatan Laut, dan ada pula purnawirawan Jenderal bintang dua dari kepolisian yang pernah memegang jabatan penting di Mabes Polri.
"Bergabungnya sejumlah tokoh purnawirawan TNI/Polri di PKP membuat kami makin optimistis menyongsong Pemilu 2024."
"Sampai saat ini saja sudah tidak terhitung pesan dukungan yang kami terima dari para purnawirawan di berbagai daerah, termasuk dari keluarga TNI/Polri yang memang diberikan hak oleh konstitusi untuk memilih di pemilu," katanya.
Nama pengurus lainnya, pengusaha sekaligus politikus Ellen Sukmawati menjabat Bendahara Umum.
Pengurus DPN PKP juga banyak diisi sejumlah tokoh baik yang berprofesi sebagai artis, seniman, advokat, dokter, tenaga medis, pegiat lingkungan, dan sebagainya.
"Di era baru dan dengan semangat baru ini kami mengusung ‘tagline’ perjuangan: PKP Manunggal Bersama Rakyat! Slogan ini bermakna PKP bercampur, berpadu, dan tidak terpisahkan dari rakyat," pungkas Said.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang