jpnn.com - MAKASSAR - Untuk wacana menteri kesehatan, nama DR Farid Husain mencuat. Putera Sulsel yang dikenal sangat dekat dengan HM Jusuf Kalla ini dianggap sebagai profesional yang layak mengisi kursi yang saat ini dipegang Nafsiah Mboi.
"Kondisi dunia kesehatan nasional saat ini butuh sosok seperti DR Farid Husain. Jika benar kabinet yang dijanjikan Jokowi-JK adalah kabinet kerja dan bukan bagi-bagi kekuasaan, maka masukan kami, Farid layak ada di dalamnya. Farid bukan politikus tapi tidak buta politik," tegas mantan menteri kesehatan era Presiden Gus Dur, Dr. dr. Achmad Sujudi, MHA, kepada FAJAR (Grup JPNN).
BACA JUGA: Menag Pimpin Sidang Isbat Sore Ini
Achmad menjelaskan, dunia kesehatan di Indonesia sudah memiliki sistem yang baik. Sudah ada UU Praktik Kedokteran dan UU JKS. Selain itu ada juga UU kesehatan dan otonomi daerah. "Jadi sistem sudah siap. Sisa menjalankan saja," kata Achmad.
Yang masih minim adalah dukungan fiskal. Data bank Dunia 2012 menyebutkan Indonesia hanya menggunakan USD108 per kapita untuk kesehatan. Bandingkan dengan Thailand yang menghabiskan 215 USD dan Malaysia yang menghabiskan 410 USD.
BACA JUGA: Pembuatan Terminal Khusus TKI Dianggap Melegitimasi Kejahatan
Pada 2013, pemerintah hanya mengalokasikan anggaran kesehatan Rp17,5 triliun yang artinya hanya 1,52% dari belanja pemerintah pusat yang dialokasikan sebesar Rp1.154,3 triliun.
Anggaran kesehatan sejak 2009 hingga 2013 juga hanya naik Rp 2 triliun padahal anggaran belanja naik 2 kali lipat.
BACA JUGA: TKI Sudah Mulai Dikerjai Calo di Garbarata
"Nah, dengan kondisi seperti ini, yang dibutuhkan mengendalikan dunia kesehatan kita adalah tokoh yang bisa melahirkan peraturan pelaksanaan yang fleksibel. Artinya, harus sosok yang benar-benar memahami dunia kesehatan. Dan, itu adalah Farid," tegasnya.
Farid yang dikenal sebagai sosok yang kerap menjamin orang tak mampu di beberapa rumah sakit ini sosok yang mengikuti dari awal lahirnya sistem kesehatan nasional. Pernah menjadi deputi menko kesra saat JK menkokesra, lalu pada Kabinet pertama SBY Farid menjabat Dirjen Pelayanan Medik.
"Di kabinet kedua juga menjadi penasihat di bidang kesehatan. Jadi sangat paham dengan kondisi kesehatan. Apalagi juga aktif di PMI," tambahnya.
Farid pun cocok dengan kabinet kerja yang mengharapkan pekerja keras. "Berani ambil risiko. Tidak hanya berani tapi punya latar belakang dokter ahli bedah. Sangat paham dengan dunia kesehatan. Saat JKN dan BPJS lahir, Farid adalah komisaris Askes," tegasnya. (jpnn-yus/rif-bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 21 Perusahaan Ogah Bayar THR
Redaktur : Tim Redaksi