jpnn.com - JAKARTA - Nasib PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) hingga kini tak kunjung jelas. Menanggapi hal itu mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil berpendapat sebaiknya Merpati ditutup saja.
Menurut hematnya, daripada mempertahankan Merpati yang tak kunjung jelas nasibnya, lebih baik pemerintah membangun perusahaan baru pengganti maskapai pelat merah itu.
BACA JUGA: PSO Dipangkas, KAI Sesuaikan Harga Tiket
Terlebih selama ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan anggaran hingga triliunan untuk menyelamatkan Merpati.
"Saya sarankan agar membentuk perusahaan baru. Negara lebih murah membentuk perusahaan baru daripada mempertahankan Merpati. Lalu pegawai Merpati diberikan pesangon, daripada negara menyediakan triliunan kepada Merpati lalu tenggelam begitu saja," ujar Sofyan di sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta, Jumat (20/6).
BACA JUGA: Target Penjualan Mobilio Naik 20 Persen
Kalaupun Merpati tetap dipertahankan kata Sofyan, mau tidak mau harus bersaing dengan penerbangan perintis dari swasta, karena maskapai swasta saat ini sudah masuk ke wilayah penerbangan perintis.
Ditambah lagi sudah sekian bulan Merpati sudah tidak beroperasi lagi sehingga banyak pesawat-pesawat Merpati yang sudah menganggur. Melihat hal itu ia merasa pesimis Merpati akan sehat kembali.
BACA JUGA: Ada Potensi Teknikal Rebound
"Permasalahan Merpati merupakan penyakit lama yang sudah menjangkit perusahaan. Makanya lebih baik kalau ditutup saja," sarannya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kredit Mikro BRI Capai Rp 135 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi