Mantan Pangkostrad Merasa Berdosa soal Patung, Lalu Temui Letjen Dudung

Jumat, 01 Oktober 2021 – 20:12 WIB
Tiga patung yang menggambarkan sosok Mayjen Soeharto (berdiri mengacungkan jari), Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (berbaret merah), dan Jenderal AH Nasution (duduk) yang menghiasi diorama Peristiwa G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti Kostrad. Foto: YouTube/KompasTV

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution merasa berdosa dengan keberadaan tiga patung tokoh TNI AD yang sempat menghiasi diorama Peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Saat memimpin Kostrad pada periode Agustus 2011 hingga Maret 2012, Azmyn menginisiasi pembuatan patung Jenderal AH Nasution, Mayjen Soeharto, dan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo untuk melengkapi diorama seputar perbincangan tiga tokoh TNI AD itu dalam menghadapi PKI.

BACA JUGA: Heboh Tuduhan Gatot Nurmantyo soal TNI Disusupi PKI, Mahasiswa Ini Datangi Letjen Dudung

Azmyn mengaku telah menemui Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman untuk memberitahu bahwa dialah inisiator tiga patung itu.

"Dahulu waktu saya menjabat (Pangkostrad, red), saya yang membuat dan berinisiatif membuat patung itu. Sebelumnya patung itu tidak ada," kata Azmyn dalam wawancara khusus dengan Kompas TV yang diunggah ke YouTube. 

BACA JUGA: G30S, Front Kostrad Vs Halim, Mengapa Soeharto Tidak Diculik?

Belakangan alumnus Akabri 1977 itu merasa tidak sreg dengan keberadaan tiga patung tersebut. Alasannya, dia telah membaca berbagai buku agama dan menyimak ceramah-ceramah keagamaan yang berisi tentang larangan membuat patung.

Oleh karena itu, Azmyn meminta tiga patung itu. Dia pun menemui Dudung. 

BACA JUGA: Klarifikasi Lengkap Letjen Dudung Soal Tudingan Gatot Nurmantyo

"Di dalam agama Islam ini sangat dilarang kita membuat patung, menyimpan patung, apalagi si pembuat atau berinisiatif membuat, itu dosa sangat besar," kata pria kelahiran Sumatra Utara itu menuturkan perbincangannya dalam pertemuan dengan Dudung. 

Azmyn juga menceritakan respons Dudung. Menurutnya, alumnus Akmil 1988 itu melontarkan pertanyaan balik tentang ajaran Islam yang melarang muslim membuat patung.

Akhirnya, Azmyn menjelaskan soal ajaran Islam tentang larangan pembuatan patung. Dudung pun memahami keyakinan Azmyn dan memenuhi permintaan seniornya itu.

"Kalau begitu, saya penuhi itu," kata Azmyn menirukan ucapan Dudung.

Oleh karena itu, Azmyn mengharapkan pemindahan patung itu tidak menjadi polemik, apalagi sampai ada tudingan soal Kostrad dan TNI telah disusupi PKI.

"Jangan tuding instansi Kostrad," ujar dia.

Toh, kata dia, diorama Peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad tidak ada yang berubah kecuali tiga patung yang dipindahkan

"Jadi, yang berubah patung itu saja. Patung itu tidak di situ lagi atas permintaan saya. Bukan Kostrad yang mau tiga patung tidak di situ," beber AY Nasution.(ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler