Mantan Rektor Unair Dimakamkan Hari Ini

Minggu, 19 November 2017 – 06:23 WIB
Keluarga saat menyemayamkan Prof Marsetio Donosepoetro. Foto: Pojokpitu/JPG

jpnn.com, SURABAYA - Mantan Rektor Universitas Airlangga dan Duta Besar Indonesia untuk Unesco Prof Marsetio Donosepoetro, meninggal dunia di kediamannya di Surabaya, Sabtu pukul 09.10 WIB di usia ke-87 tahun.

Prof Marsetio adalah Rektor Unair periode 1980-1985. Pada 1986-1990 dia ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Unesco.

BACA JUGA: Penangkapan Dinilai tak Sah, Rumpoko Ajukan Praperadilan

Sementara pada 1990-1995 menjadi Ketua Komisi X DPR RI. Setelah itu kembali ke Surabaya untuk mengajar di Unair.

Kabar meninggalnya Profesor yang dikenal disiplin ini mengejutkan keluarga, saudara dan kerabat.

BACA JUGA: Papa Novanto Sempat Ngomong Begini ke Fredrich Yunadi

Anak kedua almarhum Prof Marsetio, dr Erwin Ramawan (55) mengatakan kesehatan ayahnya memburuk dalam beberapa bulan terakhir dan harus masuk beberapa kali masuk rumah sakit.

"Dua bulan yang lalu tidak suka makan hingga kondisi menurun. Juga terjadi radang paru. Setelah itu bapak keluar dari rumah sakit dan sehat, lalu merasa lemas saya minta dibawa ke rs tidak mau, tapi ternyata meninggal di rumah di Surabaya," kata dia.

BACA JUGA: Ada Karangan Bunga untuk Papa Setnov, Bunyinya Begini

Erwin menceritakan, sosok mendiang ayahnya adalah seorang yang disiplin, soleh, tidak terlalu banyak berbicara.

Marsetio juga tidak terlalu banyak memberikan omongan wejangan tapi ditunjukkan dalam tindakan dan perilaku.

Selain itu, ayahnya dia kenang sebagai orang yang sangat mengedepankan akhlak, tidak pernah memusuhi, tidak pernah membuka suatu yang jelek.

"Pada akhir hayat, beliau tak terlalu banyak meminta. Bukan tipe orang yang ingin diperhatikan. Orang yang mendahulukan orang lain," kata Erwin.

Sebelum meninggal dunia, Prof Marsetio, kata dia, tidak ada pesan-pesan terakhir, tapi hanya pesan bersifat internal keluarga.

"Tidak ada wejangan khusus. Beliau hanya senang melihat cicitnya. Saya berkali-kali minta untuk pindah ke kediaman tapi dia tidak berkenan karena merasa kediaman ini tempatnya meniti karir," ujarnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak laki-laki, lima cucu dan dua cicit.

Rencananya Almarhum Prof Marsetio akan disemayamkan di Rektorat Unair pada hari Minggu (19/11) pada pukul 08.00 untuk mendapat penghormatan dari sivitas Unair sebelum dimakamkan di TPU Keputih Surabaya pada pukul 09.00. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Setnov, Apa Langkah KPK Selanjutnya?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler