jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengkritik keras Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak yang menganggap Dirty Vote sebagai film tak bernyali.
Sebab, kata mantan Sesmilpres itu, Maruli mengomentari film Dirty Vote tanpa lebih dahulu menyaksikan karya dari Dandhy Laksono itu.
BACA JUGA: Bawaslu Menyarankan Masyarakat Tonton Film Dirty Vote
"Beliau bilang tidak nonton, hanya mendengar ceritanya dari orang, lalu buat pernyataan di media, nonton saja tidak," kata Kang TB, sapaan akrab TB Hasanuddin melalui keterangan persnya, Selasa (13/2).
Toh, dia merasa pernyataan Jenderal Maruli memunculkan pertanyaan publik soal kepantasan prajurit TNI aktif menilai sebuah film ke publik.
BACA JUGA: Dirty Vote Diangkat Media Internasional, Kabar Kecurangan di Pilpres 2024 Mengglobal
"Jangan sampai dengan sebuah pernyataan, menimbulkan tuduhan atau sangkaan bahwa KSAD itu partisan dalam satu kelompok," kata Kang TB.
Purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen itu mengatakan seharusnya Jenderal Maruli tidak banyak berbicara soal situasi perpolitikan menyambut pemilu.
BACA JUGA: Sejumlah Akademisi Soroti Film Dirty Vote, Begini Kata Mereka
"Biarlah demokrasi itu berjalan apa adanya, dan ingat, pengawas pemilu bukan TNI, tetapi Bawaslu," kata dia.
Sebelumnya, Maruli menyebutkan Dirty Vote sebagai film tak bernyali dalam sebuah sesi wawancara dengan awak media di Sumatera Utara, Selasa (13/2).
Namun, Maruli menyampaikan penilaian itu tanpa menonton film lebih dahulu dan hanya mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
"Kebetulan saya tidak nonton itu tapi saya dengar ceritanya. Kalau orang bilang menduga, gak punya bukti, ya kita itu semua bisa menduga-duga," kata Maruli. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirty Vote Menyajikan Realita Penguasa Jahat dan Culas Mengubah Jubah Kesalehan
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan