Mantan Wakapolri Datang Bawa Bantuan untuk Sekolah Miskin

Jumat, 16 Agustus 2019 – 20:12 WIB
Komjen (purn) Nanan Soekarna bersama rombongan HDCI di di Madrasah Ibtidaiyah Misbahul Athfal. Foto : Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia atau HDCI Nanan Soekarna memimpin kegiatan bakti sosial (baksos) yang melibatkan klub mobil VW Indonesia Association dan Willys Owner Indonesia.

Kegiatan ini digelar di Madrasah Ibtidaiyah Misbahul Athfal, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6).

BACA JUGA: Sekolah Rusak, Murid Terpaksa Belajar di Gudang

BACA JUGA : Nanan Soekarna Pengin HDCI Bermanfaat bagi Masyarakat

Nanan menerangkan, kegiatan ini berawal dari adanya pemberitaan di media terkait kondisi madrasah yang sangat memprihatinkan. Bahkan, sebagian siswa harus belajar di lantai, tanpa meja dan kursi.

BACA JUGA: 6.000 Sekolah di Bogor Rusak, Ancam Siswa dan Guru

“Kondisi sekolahnya sangat memprihatinkan. Gurunya pun hanya digaji sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu dari dana BOS (bantuan operasional sekolah),” ujar Nanan di lokasi.

Menurut Nanan, baksos yang mereka lakukan kali ini berupa rehabilitasi bangunan, seperti bangku, meja, atap, mengadakan perpustakaan, dan peralatan belajar mengajar lainnya.

BACA JUGA: Pemprov DKI Gelontorkan Rp 2 Triliun untuk Perbaiki 147 Sekolah

“Total bantuan yang diberikan sebesar Rp 300 juta. Kegiatan ini juga dikaitkan dengan momen Hari ulang Tahun Republik Indonesia ke-74,” ujar Nanan yang juga diketahui sebagai mantan Wakapolri.

BACA JUGA : Ada Sekolah Rusak Parah, Pemda Kapan Bantu Perbaikan?

Dengan adanya kegiatan ini, Nanan berharap ke depan banyak pihak-pihak yang tergerak melakukan hal serupa. Karena masih banyak sekolah yang kondisinya masih memprihatinkan.

“Semoga ini jadi bola salju dan menggerakan komunitas lain untuk melakukan hal serupa,” sambung Nanan.

Sementara itu, salah satu guru bernama Teti Sugiharti mengatakan, dalam proses belajar mengajar, mereka mengutamakan murid kelas III hingga kelas I.

“Jadi kursi dan meja banyak dipakai yang kelas bawah. Kalau yang kelas enam banyak belajar di lantai,” sebut Teti.

Menurut dia, total siswa yang ada di sekolah tersebut ada 126. Semuanya belajar secara gratis tanpa dipungut biaya. “Biaya pendaftaran pun tidak ada, gratis semua,” sambung Teti.

Teti menambahkan, dengan adanya kegiatan ini, siswa semakin semangat dalam belajar. “Karena ada beberapa anak juga yang masih belum sekolah di sekitar ini. Kami harapkan mereka bisa sekolah,” tambah Teti. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Sekolah Rusak Parah, Pemda Kapan Bantu Perbaikan?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler