jpnn.com - jpnn.com - Kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Siti Aisyah yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-Nam dilihat dari sudut pandang rekrutmennya ada dua kemungkinan. Menurut mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali, motif uang dan asmara bisa menjadi pemicunya.
"Belum tentu dia ikut membunuh, dia hanya dilibatkan karena dia orang biasa yang mungkin punya kedekatan," katanya, Jumat (17/2) siang.
BACA JUGA: Inilah Kata-Kata Terakhir Kim Jong-nam Sebelum Tewas
Menurut As'ad, Siti Aisyah dibutuhkan karena bisa saja punya kedekatan khusus, sehingga akhirnya direkrut. Rekrutmen WNI itu, lanjut dia, mungkin di luar negeri .
"Ada dua (motifnya,red). Bisa karena uang, bisa karena dia tidak sadar kalau dimanfaatkan," ungkapnya.
BACA JUGA: Aisyah Pernah Mengaku Diajak Anak DPR ke Korut
Kalau uang, tentu Siti dalam kondisi sadar dan bersedia terlibat dalam spionase ini untuk sejumlah duit.
"Kalau dimanfaatkan, bisa saja dia punya pacar orang Korut, kemudian dilibatkan. Yang pasti, untuk bisa direkrut, ini orang Indonesia dicari kelemahannya, kemudian dimanfaatkan," tuturnya.
BACA JUGA: Aisyah Dituduh Bunuh Kim Jong-nam, Ini Kata Keluarga
Bisa juga, imbuh As'ad, ada faktor aib yang dimiliki oleh seseorang, yang dijadikan alasan agar orang tersebut menuruti keinginan yang mengetahui aib tersebut.
Hanya, pria yang pernah menjadi calon Kepala BIN tersebut meminta masalah ini tak dikaitkan antara hubungan Indonesia dengan Korut sendiri. Sebab, Indonesia juga tak memihak dengan Korsel.
"Jadi jangan kaitkan masalah hubungan antarnegara. Itu terjadi di luar negeri dan tak ada kaitanya dengan hubungan Indonesia dengan Korut," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto Perintahkan Kemlu Tuntaskan Masalah Siti Aisyah
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad